REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Harga cabai rawit merah di Kota Bekasi naik tiga kali lipat. Hal ini disebutkan oleh sejumlah pedagang di pasar sayur Kota Bekasi akibat banyaknya petani cabai rawit merah yang gagal panen belakangan. Harga cabai rawit yang semula adalah sekitar Rp 30 ribu naik menjadi Rp 90 ribu per kilogram.
Kenaikan harga cabai rawit merah ini juga disebabkan terbatasnya persediaan cabai yang ada di pasar-pasar tradisional Kota Bekasi. Seperti yang terlihat di Pasar Kranji, Bekasi Barat pada Sabtu (29/3) pagi ini, cabai rawit merah yang disediakan oleh tiap pedagang sangat sedikit. Hal ini dikatakan oleh para pedagang karena mereka sangat sulit untuk mendapatkan pasokan cabai rawit merah yang biasa didapatkan di Pasar Cibitung.
Selain susah mendapatkan pasokan cabai rawit merah di Pasar Cibitung, para pedagang mengakui harga yang diberikan dari pasar induk tersebut memang sudah sangat mahal. Para pedagang terpaksa juga harus menaikan harga cabai rawit merah kepada para konsumen. "Dari sananya (Pasar Cibitung) memang sudah mahal, susah banget juga nyarinya," ujar Sumi (41), salah satu pedagang cabai di Pasar Kranji.
Kenaikan dan kelangkaan cabai rawit merah ini juga terlihat di Pasar Baru Kota Bekasi. Pedagang cabai di pasar ini rata-rata menjual cabai rawit merah seharga Rp 85 ribu hingga Rp 90 ribu per kilogram. Jumlah cabai rawit merah yang disediakan oleh para pedagang juga terlihat sangat sedikit.
aiPara konsumen mengaku kecewa dengan adanya kenaikan cabai rawit merah ini. Mereka mengalami kerugian yang cukup banyak akibat kenaikan harga cabai rawit merah yang mencapai tiga kali lipat ini. "Biasanya kan harga segitu bisa beli tiga kilo lebih, bisa buat bikin makanan berkali-kali," ujar Meli (35), salah seorang pembeli cabai rawit merah yang juga merupakan pengusaha catering.