Ahad 30 Mar 2014 01:50 WIB

Baznas Ajak Warga Berdayakan Lahan Pekarangan

Logo Baznas.
Foto: blogspot.com
Logo Baznas.

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Hannan Putra

BANTUL — Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) mengadakan pelatihan pemberdayaan lahan pekarangan di Srimartani, Piyungan, Bantul, Yogyakarta. Ibu-ibu warga Srimartani diajak berkunjung ke kediaman Sri Budi Astuti dari Dinas Pertanian Kabupaten Sleman.

Ibu-ibu tersebut diajari untuk memanfaatkan lahan di sekitar rumah mereka. Di halaman belakang rumah Astuti, terdapat banyak sekali contoh tanaman sayur dan buah yang berhasil dibudidayakan. Selain tanah, media tanam lain yang digunakan adalah sabut kelapa.

“Kegiatan pengembangan Desa Srimartani merupakan salah satu bentuk program penyaluran zakat. Kegiatan ini menjadi salah satu program percontohan yang akan diadopsi oleh Islamic Development Bank untuk program pengentasan kemiskinan di kawasan Asia, Afrika, dan Timur Tengah,” tutur Ketua Umum Baznas Prof Dr KH Didin Hafidhuddin dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.

Sebelumnya, Desa Srimartani diresmikan sebagai wilayah agropolitan untuk mendukung program ketahanan pangan oleh Baznas, bekerja sama dengan Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gadjah Mada.

Masyarakat desa tersebut sebagian besar menggantungkan hidupnya pada sektor pertanian dan perkebunan. Lebih dari 60 persen penduduknya masuk kriteria prasejahtera sehingga Baznas memilih desa ini untuk menjadi salah satu target program.

Berpedoman pada data Badan Pusat Statistik (BPS) per September 2013, angka kemiskinan turun sebesar 0,19 persen dari tahun lalu pada bulan yang sama.

Salah satu faktor yang memengaruhi angka penurunan tersebut adalah semakin berkembangnya usaha-usaha kreatif. Pelatihan tersebut sebagai bentuk dukungan Baznas dalam bidang usaha kecil sebagai salah satu unsur penting.

Pelatihan adalah wujud kepedulian untuk membentuk kemandirian bagi para mustahik. “Karena itu, salah satu program Baznas adalah Rumah Makmur Baznas yang nantinya para mustahik penerima manfaat zakat dapat menjadi muzaki,” kata Humas Baznas Nadia Rizqi Cahyani.

Diharapkan, penyaluran zakat oleh Baznas tak melulu bersifat konsumtif, tetapi juga produktif. Program Pemberdayaan Masyarakat Piyungan dalam Pengembangan Wilayah Agropolitan merupakan salah satu wujud nyata yang dilakukan Baznas dalam melatih kemandirian para mustahik.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement