REPUBLIKA.CO.ID, GUNUNG KIDUL -- Mantan Panglima Tentara Nasional Indonesia Djoko Santoso mengharapkan warga Pedukuhan Banyumanik, Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengembangkan budi daya sorgum sebagai alternatif pangan di wilayah ini.
"Kita harus mandiri pangan. Sorgum atau cantel adalah pangan alternatif yang bisa dikembangkan di daerah sulit air," kata Djoko Santoso pada pengukuhan kedaulatan pangan nasional melalui pengembangan sorgum sebagai alternatif pangan bersama Yayasan Andika Puragabaya di Gunung Kidul, Ahad (30/3).
Ia berharap warga Banyumanik bisa mandiri pangan dengan memulai mengembangkan budi daya sorgum karena Banyumanik merupakan daerah yang sulit air dan cocok bila ditanami sorgum yang masa tanamnya hanya tiga bulan dan tahan dengan tidak ketersediaan air.
Menurut dia, Indonesia kurang bijak dalam memanfaatkan pangan lokal sehingga? impor berbagai bahan baku cukup tinggi.
Jendral bintang empat ini mengaku bersama anaknya Andika Pandu Puragabaya mendorong kemandirian pangan dengan memberikan bantuan sektor pertanian berupa sumur bor dan benih sorgum.
"Kita musti punya kedaulatan pangan, agar kita bisa mandiri mengolah berbagai bahan makanan lokal dan tidak tergantum impor dari negara lain," katanya.