REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Seorang tentara Mesir ditembak hingga tewas oleh kelompok bersenjata tidak dikenal di Al Arish, bagian utara semenanjung Sinai. Tiga tentara rekan korban juga luka tertembak saat mereka mengendarai sebuah mobil patroli, Ahad (30/3).
Belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas peristiwa itu. Kawasan Semenanjung Sinai di perbatasan dengan Israel dan Jalur Gaza Palestina itu merupakan daerah operasi militer.
Aparat gabungan dari tentara dan polisi belakangan ini terus melancarkan serangan untuk melawan kelompok keras yang bergerilya sejak era era rezim Presiden Husni Mubarak.
Lebih dari 420 orang tentara dan polisi tewas di Semenanjung Sinai akibat diserangan gerlyawan sejak pelengseran Presiden Muhammad Mursi oleh militer pada pertengahan tahun silam.
Serangan terhadap aparat itu belakangan ini juga menjalar di ibu kota Mesir, Kairo. Sedikitnya enam tentara dan tiga polisi ditembak mati dalam dua pekan terakhir di Kairo.
Sementara itu, Ikhwanul Muslimin terus melancarkan aksi demo. Unjuk rasa Jumat (28/3) lalu di kairo menewaskan seorang wartawati suratkabar Dustur, dan empat pendukung Mursi.
Demo sejuta orang pendukung Moursi di Kairo dan berbagai kota provinsi pada Jumat itu merupakan terbesar sejak mantan Panglima Jenderal Abdel Fatah Al Sisi mengumumkan pencalonan dirinya dalam pemilihan presiden depan.