REPUBLIKA.CO.ID, MADRID -- Dua orang wartawan Spanyol yang disandera oleh kelompok Alkaidah di Suriah, akhirnya dibebaskan dan diserahkan kepada militer Turki dalam kondisi kesehatan yang baik. Dua pewarta itu terbebas, setelah selama 194 hari mengalami penyanderaan.
Dikutip dari Reuters, Ahad (30/3), salah satu wartawan yang telah terbebas sandera itu, mengungkapkan hal ini kepada perusahaan surat kabar El Mundo, tempatnya bekerja. Koresponden El Mundo di Timur Tengah, Javier Espinosa itu, menghubungi kantor berita surat kabar itu pada Sabtu (29/3) malam.
Dalam kontak tersebut, Javier mengatakan, bahwa ia dan seorang pewarta foto lepas, Ricardo Garcia Vilanova, telah dibebaskan. Ia meminta kepada kantor El Mundo agar meneruskan kabar itu kepada anggota keluarga mereka.
Kementerian Luar Negeri Spanyol pun memberikan konfirmasi, wartawan pria itu sudah dibebaskan. Namun tak memberikan rincian informasi yang lebih lanjut.
Sebelumnya, dua wartawan pria itu ditangkap pada 16 September oleh kesatuan Islam di Irak dan kelompok pemberontak ISIL di pos pemeriksaan Tal Abyad, di Provinsi Raqqa, sebuah wilayah perbatasan dengan Turki.
Penculikan keduanya telah terjadi dan sengaja tak kelompok itu ungkap hingga 10 Desember lalu. Rupanya, hal itu pun atas kesepakatan yang dilakukan pihak keluarga dalam permintaan saat melakukan negosiasi dengan pihak pemberontak.
Dalam penculikan di rentang waktu yang lama itu, dua wartawan Spanyol itu pun diajak bepergian bersama anggota pemberontak Free Syrian Army itu.
Sebelumnya, saat masa penculikan itu, dua wartawan itu pun telah berupaya untuk meninggalkan Suriah setelah dua minggu meliput konflik di sana.