Senin 31 Mar 2014 21:31 WIB

Thailand Hentikan Kasus 'Berlian Biru' yang Melibatkan Kepolisian

Pembunuhan. Ilustrasi
Foto: AP
Pembunuhan. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, BANGKOK -- Pengadilan Thailand Senin menghentikan kasus yang melibatkan lima orang, termasuk seorang polisi senior, yang didakwa membunuh seorang pengusaha Arab Saudi terkait pencurian batu mulia bernilai jutaan dolar seperempat abad yang lalu.

Pencurian batu mulia bernilai 20 juta dolar AS pada 1989 yang diikuti dengan hilangnya Mohammad al-Ruwaili, seorang pengusaha yang masih kerabat keluarga kerajaan Saudi itu, sempat membuat hubungan Thailand-Arab Saudi retak.

Pengadilan Kriminal Bangkok Ratchadaphisek memutuskan tidak ada bukti yang cukup untuk menyidangkan kelima orang yang dituduh menculik dan membunuh Ruwaili, yang pergi ke Bangkok untuk menyelidiki kasus yang dikenal dengan sebutan "Skandal Berlian Biru" (Blue Diamond Affair).

Batu mulia dan perhiasan itu dicuri dari istana pangeran Saudi oleh seorang tukang kebun asal Thailand, Kriangkrai Techamong, yang kemudian membawa barang-barang curian itu ke Thailand.

Kriangkrai ditahan tak lama setelah aksi pencurian, namun ia sudah menjual sebagian besar batu mulia yang dicurinya termasuk berlian biru 50 karat yang tak ternilai harganya.

Beberapa perhiasan sudah dikembalikan ke pemiliknya namun Arab Saudi kemudian menyatakan bahwa sebagian besar perhiasan yang dikembalikan itu palsu.

Pihak berwenang Saudi yang tidak percaya dengan penyelidikan polisi Thailand, mengirim Ruwaili ke Bangkok untuk menyelidiki kasus ini.

Tiga diplomat Saudi ditembak mati di Bangkok beberapa hari sebelum Ruwaili lenyap pada 1990, dan Arab Saudi sudah lama mencurigai keterlibatan pejabat dalam pembunuhan itu.

Departemen Penyelidikan Khusus Thailand, badan penyelidik yang setara dengan FBI di AS, membantah bahwa pembunuhan dan hilangnya pengusaha itu berkaitan dengan kasus pencurian perhiasan pada 1989.

Penculikan dan hilangnya Ruwaili serta pembunuhan ketiga diplomat itu masih belum terpecahkan, dan putusan pengadilan pada Senin itu sepertinya akan semakin memperburuk hubungan Thailand-Arab Saudi.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement