Senin 31 Mar 2014 18:56 WIB

Catatan 'Cepot' Sang Maestro Wayang Golek Indonesia (1)

Rep: cr02/ Red: Joko Sadewo
Dalang Asep Sunandar Sunarya.
Foto: Antara
Dalang Asep Sunandar Sunarya.

REPUBLIKA.CO.ID, Asep Sunandar Sukana, Sang maestro wayang golek di Indonesia, merupakan anak ketujuh dari 13 bersaudara dari pasangan suami-istri Abeng Sunarya (Abah Sunarya) dan Tjutjun Jubaedah (Abu Tjutjun).

Asep Sunandar lahir di Bandung, Jawa Barat pada 3 September 1955, ia begitu menyatu dengan dunia wayang golek yang ia gelutinya. Takheran jika penghargaan demi penghargaan, baik dari tingkat lokal, provinsi, nasional bahkan mancanegara telah ia dapatkan.

Ia merupakan pria yang mempopulerkan tokoh wayang golek cepot di Indonesia, tanpa adanya seorang Asep Sunandar Sunarya mungkin Cepot tidak akan sepopuler sekarang ini. Dengan kreativitas dan inovasinya ia berhasil meningkatkan lagi derajat wayang golek yang dianggap seni kampungan oleh segelintir orang.

Materi dan ketenaran ia dapatkan dari hasil berjuang tanpa henti, dengan menghadapi berbagai dinamika kehidupan yang sering kali tidak menyenangkan. Suka dan duka telah menemani kehidupan sehari-harinya dalam menggeluti dunia wayang golek di Indonesia.

Asep yang memiliki nama kecil Sukana dalam perilaku kesehariannya sudah menampakan sosok pribadi yang kreatif dan dinamis dalam bergaul bersama teman-temannya. Namun saat dia masuk kedunia sekolah menengah pertama (SMP) kegiatan belajarnya banyak terganggu oleh hobinya mendalami ilmu pedalangan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement