Senin 31 Mar 2014 23:38 WIB

PDIP: Jokowi Jangan Tanggapi Kritik Soal Jakarta

Rep: M Akbar Widjaya/ Red: Bilal Ramadhan
Pendukung Joko Widodo (Jokowi) melakukan aksi spontan mendukung pencalonan Gubernur Jakarta itu sebagai presiden.
Foto: Republika/Yasin Habibi
Pendukung Joko Widodo (Jokowi) melakukan aksi spontan mendukung pencalonan Gubernur Jakarta itu sebagai presiden.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Dewan Pertimbangan Pusat (Deperpu) PDIP, AP. Batubara menyarankan Joko Widodo (Jokowi) tidak menanggapi kritikan yang disampaikan sejumlah pihak tentang permasalahan Jakarta. Sebab menurut AP kritik yang menyalahkan Jokowi atas persoalan Jakarta tidak memiliki dasar.

"Saya sarankan Jokowi tidak perlu menanggapi. Nanti kalau ditanggapi Jokowi ikut tidak bermutu," kata AP kepada Republika di Jakarta, Senin (31/3).

Politisi senior pendiri PDI ini menilai serangan yang dialamatkan kepada Jokowi menunjukan kekhawatiran lawan politik PDIP terhadap Jokowi. Ini membuktikan bahwa Jokowi sebagai capres PDIP sangat diperhitungkan. "Mereka ketakutan semua. Takut kepentingan mereka tidak tertampung," ujar AP.

Menyelesaikan persoalan Jakarta tidak cukup setahun dua tahun. Ini karena persoalan Jakarta sangat besar dan kompleks. Menurut AP pihak-pihak yang menyalahkan Jokowi atas persoalan Jakarta tidak masuk akal. "Jokowi tidak punya sim salabim. Serangan itu pikiran orang tidak normal yang tidak perlu diperhatikan," katanya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement