Selasa 01 Apr 2014 05:24 WIB

Tahun Pemilu, BCA Patok Target Konservatif untuk Kartu Kredit

Rep: friska yolandha/ Red: Muhammad Hafil
Bank BCA
Foto: Republika/Wihdan
Bank BCA

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sudah dua tahun Bank Indonesia (BI) memberlakukan aturan pemilikan kartu kredit. Hal ini mengakibatkan pertumbuhan kartu kredit perbankan menjadi landai.

General Manager Kartu Kredit BCA Santoso mengatakan, tahun ini pertumbuhan kartu kredit tidak akan jauh berbeda dari tahun sebelumnya. "Pertumbuhan cenderung turun," kata Santoso, belum lama ini.

Perbankan masih menyesuaikan diri dengan ketentuan baru kartu kredit. Tahun ini, perbankan masih harus mengimplementasikan aturan baru kepada nasabah lama. Akuisisi nasabah baru diperkirakan tidak akan terlalu signifikan.

Tahun lalu, pertumbuhan kartu kredit hanya satu persen. Tahun ini, BCA mengharapkan bisnis kartu kredit bisa tumbuh meskipun tidak akan mampu mencapai lima persen. "Diharapkan tetap bisa tumbuh setidaknya di bawah lima persen," kata Santoso.

Soal situasi politik di sepanjang 2014, Santoso berharap bisa mendukung bisnis kartu kredit. Daya beli masyarakat diharapkan stabil karena rupiah menunjukkan penguatan. Meskipun demikian, perseroan tidak mengharapkan adanya pertumbuhan signifikan di tahun pemilu.

Hingga Desember 2013, BCA telah menerbitkan 2,456 juta kartu baru. Per Februari jumlahnya sudah tembus 2,5 juta kartu baru. Volume transaksi dijaga tetap stabil.

BCA menjaga volume transaksi tetap tumbuh 15-20 persen sepanjang 2014. Untuk kuartal pertama diakuinya volume tidak akan terlalu tinggi karena siklus. "Volume kredit secara umum meningkat di semester kedua karena banyak aktivitas seperti hari raya," ujar Santoso.

BCA menjaga rasio kredit bermasalah (NPL) pada kartu kredit di bawah lima persen. NPL akhir tahun lalu tercatat sebesar 1,46 persen.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement