Selasa 01 Apr 2014 06:43 WIB

Wah, Manusia Bisa Cium 1 Triliun Bau

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: A.Syalaby Ichsan
Seorang wanita sedang menghirup aroma semangkuk spageti.
Foto: corbis
Seorang wanita sedang menghirup aroma semangkuk spageti.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Studi baru yang diterbitkan Jurnal Science memaparkan bahwa indra penciuman manusia bisa mencium satu triliun bau. Manusia juga bisa membedakan beberapa juta warna yang berbeda dan hampir setengah juta suara atau nada.

Hidung manusia terdiri dari ratusan reseptor penciuman yang berbeda, jauh melebihi indra lainnya. Kepala peneliti, Dr. Andreas Keller dari Laboratorium Neurogenetik di Universitas New York mengatakan, indra penciuman manusia cukup rumit. Itu berarti, memelajari indra penciuman tidak sesederhana memelajari indra penglihatan dan pendengaran.

Dr. Keller dan timnya mengundang relawan untuk mengendus bau yang terdiri dari 128 molekul bau berbeda, mulai  aroma spearmint hingga jeruk dan adas. Botol itu berisi kombinasi dari 10, 20, 30, hingga 128 molekul bau dengan proporsi berbeda.

Para peneliti menemukan fakta bahwa sebanyak 51 persen dari mereka bisa membedakan campuran bau yang sudah dibaur. Dr. Keller menyatakan nenek moyang manusia jauh lebih ahli membedakan bau ini, sebab manusia zaman sekarang lebih sering menutup diri dari berbagai bau dan membatasi diri dengan bau yang enak-enak saja.

"Ini bisa menjelaskan bahwa orang sekarang menganggap bau tidak penting, dan lebih mengutamakan pendengaran dan penglihatan," ujar Dr. Keller, dilansir dari Medical News Today, Selasa (1/4).

Di sisi lain, Profesor Leslie Vosshall mengatakan penelitiannya sebelumnya menemukan bahwa indra penciuman manusia bisa membedakan lebih dari 10 ribu bau. Ia sedikit meragukan penelitian Dr. Keller, namun hasil tes ilmiah yang dihasilkan menunjukkan kemungkinan ke arah angka satu triliun itu bisa terjadi.

Pasalnya, kualitas bau adalah hal yang kompleks. Misalnya, aroma mawar itu memiliki lebih dari 275 molekul, namun manusia pada umumnya hanya bisa mencium sebagian saja dari molekul itu.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement