REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Pramono Edhie Wibowo selaku peserta konvensi calon presiden dan anggota Dewan Pembina Partai Demokrat menyatakan dirinya merasa kehilangan ketika mendengar Asep Sunarya tokoh budaya dan seni nasional asal Jawa Barat meninggal dunia, Senin (31/3).
"Saya sangat kehilangan dan mengucapkan belasungkawa atas wafatnya dalang senior Asep Sunarya," kata Pramono Edhie sebelum melakukan kampanye akbar bersama Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono di Palembang, Selasa.
Menurut dia, almarhum Asep dalam "kacamata-nya" adalah seorang pahlawan budaya dan seni yang selama ini memberikan penerangan dan kritik sosial dengan cara yang sangat mudah diterima di tengah masyarakat, khususnya masyarakat Jawa Barat.
Hal baik dalam mengekspresikan seni dan budaya untuk kemajuan bangsa dan negara ini dan menyaring masuknya pengaruh negatif budaya asing, diharapkan dapat diteruskan oleh seniman muda lainnya.
"Semoga apa yang telah dilakukan almarhum Asep Sunarya dapat diteruskan demi kebaikan bangsa ini," ujar mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat itu.
Dia menjelaskan, seniman muda bisa mencontoh dan menjadikan hasil karya dalang terbaik yang pernah dimiliki masyarakat Jawa Barat dan bangsa Indonesia secara umum.
Penyampaian aspirasi melalui jalur seni dan budaya, yang dilakukan almarhum Asep bisa dapat terus berada dalam hati dan dilestarikan.
Selain melestarikan karya seni budayanya, masyarakat juga bisa menjadikan sosok almarhum sebagai contoh memberikan kontribusi dalam membangun sebuah daerah mengacu pada akar budaya bukan meninggalkannya seperti yang banyak terjadi sekarang ini, kata Pramono Edhie.