Rabu 02 Apr 2014 10:15 WIB

Perusahaan Korea Lirik Pembangunan Bandara Kertajati

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Bilal Ramadhan
Gambar bandara internasional Kertajati
Foto: blogspot.com
Gambar bandara internasional Kertajati

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG-- Proyek Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, Kabupaten Majalengka diminati perusahaan besar asal Korea. Mereka, menyatakan ketertarikannya untuk bergabung dalam proyek yang saat ini tengah digenjot Pemerintah Pusat dan Pemprov Jabar.

Tiga orang  pemimpin perusahaan besar asal Korea itu mendatangi kantor Gedung Sate, Kota Bandung, Selasa petang (1/4). Mereka sengaja datang untuk mendengarkan pemaparan Pemprov Jabar mengenai peluang kedepan dari  proyek BIJB Kertajati.

"Kami hanya menyampaikan proyek yang sedang berjalan (BIJB Kertajati).  Serta memberikan kesempatan kepada perusahaan terbesar di Korea untuk membantu. Mereka juga sudah sering menghubungi kami," ujar Sekretaris Daerah (Sekda) Jabar, Wawan Ridwan kepada wartawan, Selasa petang (1/4).

Wawan yakin, dari pertemuan tersebut, perusahaan yang bergerak dalam teknologi informasi itu berminat untuk menyertakan modal di BIJB. Namun, Ia belum mengetahui bentuk penyertaan modal yang diberikan seperti apa.

"Dalam pertemuan tadi mereka mengaku berminat.  Tapi kami belum tahu apakah mereka dalam investasi, operator atau yang lainnya.  Tinggal kami mengarahkan," katanya.

Menurut Wawan, sistem kerjasama terkait proyek BIJB Kertajati itu masih akan didiskusikan dengan pengusaha asal Korea tersebut. Kerjasamannya seperti apa, masih didiskusikan di level manajemen perusahaan tersebut karena terkait teknis disana. Sekarang, mereka baru melakukan proses penjajakan. ''Jadi tidak sembarangan, mereka juga harus berdiskusi dulu," kata dia.

Dikatakan Wawan, kalau perusahaan tersebut sudah masuk ke BIJB Kertajati  akan mempermudah pembangunan proyek BIJB. Wawan memastikan, konsep yang ditawarkan kepada mereka adalah murni bisnis.

"Kalau sudah masuk disini proyek kedepannya gampang bisa kemana-mana. Ini murni bisnis. Tapi masih dalam tahap pengenalan, kami belum menawarkan sistemnya seperti apa," kata dia.

Nama perushaan besar dari Korea tersebut sudah tidak asing lagi. Selain produknya digunakan di Indonesia, perusahaan ini sering melakukan kerja sama dalam hal investasi dengan Pemerintah Pusat.

"Perusahaan ini kalau kerjasama dengan Pemerintah Pusat banyak. Yang menjadi investor di negara kita itu kan Jepang, Singapura dan Korea," kata Wawan.

Selain ke perusahaan tersebut, kata dia, Pemprov Jabar juga sudah mengenalkan proyek BIJB Kertajati kepada sejumlah negara seperti Cina, Malaysia dan Dubai.  Tapi, yang berpeluang besar bekerja sama adalah perusahaan besar dari Korea.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement