Rabu 02 Apr 2014 11:56 WIB

Philip Morris Hentikan Produksinya di Australia

Red:
abc news
abc news

REPUBLIKA.CO.ID, AUSTRALIA -- Philip Morris menyatakan akan menghentikan produksi rokok di Melbourne, Ausrtralia, akhir tahun. Selanjutnya, rakasasa pabrik rokok ini dan memindahkan pabriknya ke Korea Selatan.

Perusahaan rokok raksasa internasional itu telah memproduksi rokok di pabriknya di Moorabbin, Melbourne, selama hampir 60 tahun, tapi kini akan memindahkan produksinya untuk pasar lokal ke Korsel.

Sekitar 180 karyawan di pabrik itu akan di-PHK, tapi Philip Morris (PML) mengatakan masih akan mempekerjakan kira-kira 550 orang dalam operasi korporatnya di Australia, yang masih akan berpusat di Melbourne.

Philip Morris mengatakan, keputusan itu diambil akibat penurunan perlahan-lahan di pasar lokal selama 10 terakhir dan karena peraturan Pemerintah Australia tahun 2010 yang mengharuskan rokok buatan lokal menyesuaikan dengan standar yang mengurangi resiko kebakaran.

"Walaupun dikeluarkan peraturan kemasan polos dan terus maraknya perdagangan gelap, volume PML stabil di tahun 2013," kata direktur Australia Philip Morris, John Gledhill.

"Tapi karena setiap kesempatan ekspor yang signifikan dibatasi oleh peraturan Pemerintah Australia, pabrik kami di Morrabbin tidak beroperasi sepenuhnya. Kami  hanya beroperasi tidak sampai separuh dari kapasitas sekarang ini," jelasnya.

Philip Morris mengatakan akan memberi "dukungan luas" kepada para karyawan yang di-PHK, termasuk kesempatan untuk dipekerjakan kembali bila memungkinkan, memberikan konseling serta dukungan peralihan karir dan saran finansial.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement