REPUBLIKA.CO.ID, SUMBAWA BESAR -- Polres Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, tengah menyelidiki kasus pembantaian Burhanuddin (37), warga RT 01 RW 02 Dusun Rapang, Desa Motong, Kecamatan Utan, yang diduga dilakukan oleh kawanan pencuri ternak pada Selasa (1/4) dini hari sekitar pukul 00.30 Wita.
Kapolres Sumbawa AKBP Karsiman yang dikonfirmasi Rabu, mengakui adanya kasus yang menimpa korban Burhanuddin tersebut. "Kami telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan tengah menghimpun informasi di lapangan," ujarnya.
Berdasarkan informasi yang dihimpun petugas di lapangan, kasus itu bermula ketika para pelaku pencurian ternak yang berjumlah lebih dari lima orang, beraksi di lingkungan RT 01 RW 03 Dusun Labu Bua, Desa Pukat.
Pada dusun itu, kawanan pencuri itu mengambil lima ekor sapi, terdiri dari tiga sapi betina dan dua jantan, milik Abidin (56) warga setempat yang diikat di belakang rumahnya. Aksi kawanan ini diketahui warga, termasuk Burhanuddin, yang kemudian melakukan pengejaran.
Burhanuddin yang terlalu bersemangat mengejar sambil berteriak menghalau para pelaku yang menggiring ternak menuju pantai, akhirnya terpisah dari warga lainnya. Bahkan, Burhanuddin nyaris bisa menangkap para pelaku.
Namun naas, beberapa orang dari kawanan ini langsung menyerangnya secara membabi buta. Serangan yang mendadak di tengah gelapnya malam, menyebabkan Burhanuddin tak siap dan akhirnya tewas di tempat.
Ketika warga lainnya tiba di lokasi kejadian, Burhanuddin ditemukan tengah tergeletak bersimbah darah. Korban tewas dengan kepala terbelah, tangan kanan putus, dan luka menganga pada tubuh bagian kanan dan kiri.
Sementara itu, para pelaku sudah melarikan diri menggunakan kapal motor cepat meninggalkan bibir pantai. Akhirnya warga langsung mengevakuasi jasad korban ke Puskesmas Utan untuk dilakukan visum et repertum.
Dikatakan Karsiman, kuat dugaan para kawanan pencurian ternak yang menewaskan seorang warga dari Desa Motong Kecamatan Utan ini, berasal dari luar daerah.
Karsiman menyatakan telah berkoordinasi dengan sejumlah polres di wilayah Pulau Lombok untuk memantau kapal-kapal, yang jika pada malam atau pagi hari, datang dengan membawa ternak.
Menurutnya, besar kemungkinan ternak ini hasil pencurian dari wilayah Sumbawa dan Kabupaten Sumbawa Barat. Selain itu, pihaknya menggiatkan patroli mengingat wilayah bagian barat Sumbawa ini sangat rawan pencurian ternak dan beberapa kasus sempat terjadi.
"Kami akan meningkatkan patroli dan mengintensifkan penyelidikan," ujarnya.