REPUBLIKA.CO.ID, BOGOTA -- Tentara Kolombia mengatakan pihaknya membunuh enam pemberontak FARC dan menangkap delapan lainnya Selasa dalam bentrokan sengit dan berkepanjangan yang terjadi dengan latar belakang pembicaraan damai yang sedang berlangsung.
Insiden itu terjadi di Tumaco, Kolombia selatan, di wilayah Narino, kata laporan tentara.
"Pasukan Tugas Khusus Pegasus menewaskan enam gerilyawan dalam pertempuran," kata pernyataan tentara.
Satu sumber militer mengatakan kepada AFP, pertempuran berlangsung selama 24 jam.
Sementara itu, Otoritas FARC yang disalahkan dalam serangan di jalan raya Pan-Amerika Selasa antara Cali dan Popayan.
FARC, satu kelompok gerilyawan kiri, telah berperang dengan negara sejak 1964.
Dianggap sebagai pemberontakan terlama di Amerika Latin, pertempuran itu telah menewaskan ratusan orang dan menelantarkan 4,5 juta lainnya.
Para pemberontak Marxis telah dalam pembicaraan perdamaian dengan pemerintah Presiden Juan Manuel Santos selama lebih dari satu tahun, tetapi belum ada kesepakatan gencatan senjata.
Santos, yang berupaya untuk dipilih kembali dalam pemilihan presiden 25 Mei Sabtu mengatakan, serangan-serangan militer terhadap FARC akan terus dilakukan "sampai kita mendapatkan perjanjian (perdamaian)."
"Kita tidak bisa mengutuk generasi berikutnya Kolombia untuk perang yang tak pernah berakhir dan sia-sia," kata Santos baru-baru ini dalam satu wawancara eksklusif dengan AFP.