Rabu 02 Apr 2014 17:07 WIB

Pemerintah Tunggu Balasan dari Arab Soal Satinah

Rep: Esthi Maharani/ Red: Bilal Ramadhan
Satinah
Satinah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA– Pemerintah hingga saat ini masih menunggu respon dan balasan surat yang dilayangkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) kepada Raja Arab Saudi terkait nasib TKI bernama Satinah.

Surat tersebut pada intinya meminta agar batas waktu penyerahan uang diyat pada 3 April bisa diundur dan hukuman kepada Satinah bisa dikurangi. Juru bicara presiden, Julian Aldrin Pasha mengatakan pemerintah masih memperjuangkan permintaan tersebut.

Sayangnya, surat balasan yang dikirim pada pekan lalu belum mendapatkan balasan. “Ini yang kita perjuangkan dengan sekuat tenaga untuk membebaskan Satinah. Tapi kita belum menerima balasan,” katanya di kantor presiden, Rabu (4/2).

Ia mengatakan tim untuk melakukan negosiasi dengan keluarga korban sudah berangkat dan sedang bekerja. Yang baru diketahui adalah keluarga korban yang menerima uang diyat sebesar 5 juta riyal dan hukuman mati ditunda.

“Bahwa satgas telah berangkat ke sana bahwa ada keringanan atau kepastian bahwa Satinah tidak dieksekusi. Presiden memonitor dan tim sedang berusaha,” katanya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement