Rabu 02 Apr 2014 18:55 WIB

Hidran di Jakarta Dinilai Tak Bisa Diandalkan

Hidran (Ilustrasi)
Foto: ANTARA
Hidran (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana DKI Jakarta, Subejo mengatakan, hidran di ibukota tidak bisa diandalkan dalam menangani kebakaran karena keterbatasan debit air dari perusahaan daerah air minum (PDAM).

"Air hidran di Jakarta bersumber dari PDAM. Karena itu, kami tidak mengandalkan hidran untuk memadamkan api, bisa mempengaruhi pasokan air minum ke pelanggan PDAM," kata Subejo di Jakarta, Rabu (2/4).

Karena itu, kata Subejo, Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana lebih mengandalkan sumber air dari sungai apabila air di dalam mobil pompa sudah habis saat memadamkan kebakaran.

Namun, Subejo mengatakan, pihaknya tetap melakukan perawatan terhadap hidran-hidran yang ada di Jakarta.

"Saya sudah memerintahkan para kepala suku dinas untuk tetap merawat hidran-hidran yang ada di Jakarta. Perawatan hidran merupakan bagian dari pekerjaan pemadam kebakaran," tuturnya.

Karena lebih mengandalkan sumber air sungai untuk memadamkan api, Subejo mengatakan kemudahan akses menuju sungai harus diperhatikan. Jangan sampai akses menuju sungai terhalang oleh permukiman padat.

"Fungsi jalan inspeksi adalah akses masuk petugas pemadam kebakaran untuk mengambil air dari sungai untuk memadamkan kebakaran. Karena itu, jalan inspeksi tidak boleh digunakan untuk hunian," katanya.

Sedangkan untuk kawasan padat penduduk yang jauh dari sungai, dia mengatakan, perlu dibangun hidran kering untuk memudahkan pemadam kebakaran menangani kebakaran.

Hidran kering merupakan jaringan instalasi pipa di dalam tanah. Ketika mobil pemadam kebakaran memasok air di salah satu titik, maka air tersebut dapat digunakan di titik lainnya untuk memadamkan api.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement