Rabu 02 Apr 2014 20:09 WIB

SAR Sukabumi Siaga Tsunami dari Cile

Red: Taufik Rachman
Tim SAR dari Basarnas menemukan sebuah sekoci di sekitar titik Perairan Selat Sunda, Kamis (27/9). Tim SAR hanya menemukan tiga buah sekoci tanpa penumpang dan jaket pelampung dalam pencarian korban tenggelamnya KMP Bahuga Jaya.
Foto: Antara Foto
Tim SAR dari Basarnas menemukan sebuah sekoci di sekitar titik Perairan Selat Sunda, Kamis (27/9). Tim SAR hanya menemukan tiga buah sekoci tanpa penumpang dan jaket pelampung dalam pencarian korban tenggelamnya KMP Bahuga Jaya.

REPUBLIKA.CO.ID,SUKABUMI--Anggota Search And Rescue (SAR) Kabupaten Sukabumi, disiagakan antisipasi datangnya tsunami yang disebabkan gempa bumi besar berskala 8 SR pada kedalaman 10 km di Pantai Utara Cile atau 240 Barat laut Bombay India.

"Penetapan status siaga ini menyusul adanya peringatan dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika atau BMKG dengan akan adanya tsunami bawaan yang akan melanda beberapa daerah pesisir pantai di Indonesia, salah satunya Pantai Selatan Jawa Barat," kata Ketua Forum Komunikasi SAR Daerah Kabupaten Sukabumi, Okih Fajri Assidiqe di Sukabumi, Rabu.

Menurut Okih, antisipasi dini datangnya tsunami tersebut untuk meminimalisir dampak dari bencana itu, informasinya gelombang tsunami setinggi sekitar dua meter akan tiba di Pantai Selatan Sukabumi seperti Palabuhanratu antara pukul 07.00 WIB sampai 08.00 WIB. Maka dari itu, pihaknya sudah menugaskan seluruh anggotanya untuk bersiaga.

Walaupun itu baru peringatan atau deteksi dini dari BMKG, pihaknya tetap akan bersiaga yang tujuannya agar dampak bencana tersebut bisa diminimalisir apalagi seperti diketahui beberapa daerah pesisir pantai di Kabupaten Sukabumi kondisinya landai dan tidak ada penghalang antara pemukiman warga dengan bibir pantai.

"Kami juga sudah memberikan imbauan kepada warga yang tinggal di bibir pantai untuk sementara menjauh dahulu, karena khawatir jika terjadi sesuatu hal yang tidak diinginkan seperti jatuhnya korban jiwa. Selain itu, untuk sementara wisatawan juga dilarang untuk mendekat ke laut sampai kondisinya sudah benar-benar aman," tambahnya.

Dari tokoh ramai dibicarakan ini, siapa kamu jagokan sebagai calon gubernur DKI Jakarta 2024

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement