Rabu 02 Apr 2014 22:12 WIB

Berdakwah Lewat Nasyid Perlu Diteruskan (3-habis)

Salah satu festival nasyid di Tanah Air.
Foto: Republika/Agung Fatma Putra
Salah satu festival nasyid di Tanah Air.

Oleh: Rosita Budi Suryaningsih     

Menurut Ketua Umum Asosiasi Nasyid Nusantara Alamsyah Agus, komunitas nasyid di Indonesia perlu belajar dari Malaysia.

Komunitas nasyid di Malaysia sampai hari ini telah berhasil mengangkat martabat nasyid sehingga menjadi genre musik sendiri hingga bisa mendapatkan penghargaan yang sama dengan musik umum, dan memberikan pengaruh yang besar dalam industri musik malaysia.

“Untuk itu, dibutuhkan perhatian yang cukup besar dari komunitas nasyid, baik tim nasyid, fans nasyid, penggiat nasyid, dan komponen nasyid lainnya agar nasyid bisa muncul ke permukaan, bisa diterima lebih luas lagi dan bukan hanya menjadi musik bulan puasa saja,” ujarnya.

Bagi Alamsyah, diperlukan sebuah gerakan bernasyid bersama masyarakat luas sehingga nasyid menjadi suguhan setiap hari, setiap saat. Beragam festival, lomba, dan parade nasyid harus sering dilakukan agar tim-tim nasyid mendapatkan pengalaman naik panggung di samping juga sebagai sarana sosialisasi nasyid.

Perlu diberikan pula pelatihan terpadu bagi tim-tim nasyid pemula agar segera meningkat kemampuannya, juga perlu dilakukan penyeragaman pemahaman akan hakikat bernasyid.

Dengan ini nantinya akan tumbuh sebuah generasi nasyid yang dilengkapi dengan pemahaman yang benar tentang nasyid dan berkemampuan baik untuk ditampilkan di tengah masyarakat.

Minat masyarakat Indonesia sendiri pada musik nasyid, menurut Erick, sebenarnya masih ada. Apalagi memang sebagian besar masyarakat Indonesia merupakan Muslim, yang sekarang ini semakin bangga menunjukkan identitasnya.

Masyarakat Indonesia sangat rindu akan hadirnya musik nasyid yang bisa menjadi populer lagi. Ketika Maher Zain datang ke Indonesia, ribuan masyarakat Indonesia menyambutnya dengan sukacita. “Ini membuktikan bahwa kita masih cinta dengan nasyid, rindu dengan sosok penyanyi nasyid yang besar,” katanya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...

Tahu gak? kalau ada program resmi yang bisa bantu modal usaha.

1 of 8
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا تَتَّخِذُوْا بِطَانَةً مِّنْ دُوْنِكُمْ لَا يَأْلُوْنَكُمْ خَبَالًاۗ وَدُّوْا مَا عَنِتُّمْۚ قَدْ بَدَتِ الْبَغْضَاۤءُ مِنْ اَفْوَاهِهِمْۖ وَمَا تُخْفِيْ صُدُوْرُهُمْ اَكْبَرُ ۗ قَدْ بَيَّنَّا لَكُمُ الْاٰيٰتِ اِنْ كُنْتُمْ تَعْقِلُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu menjadikan teman orang-orang yang di luar kalanganmu (seagama) sebagai teman kepercayaanmu, (karena) mereka tidak henti-hentinya menyusahkan kamu. Mereka mengharapkan kehancuranmu. Sungguh, telah nyata kebencian dari mulut mereka, dan apa yang tersembunyi di hati mereka lebih jahat. Sungguh, telah Kami terangkan kepadamu ayat-ayat (Kami), jika kamu mengerti.

(QS. Ali 'Imran ayat 118)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement