REPUBLIKA.CO.ID, KUTA -- Tim Reaksi Cepat (TRC) Provinsi Bali mengerahkan 25 personel untuk mengantisipasi terjadinya bencana tsunami sebagai dampak dari gempa berkekuatan 8,2 pada skala Richter di Chile.
"Saat ini kami terus melakukan pemantauan di seluruh pantai di Bali untuk menekan korban jiwa akibat bencana," kata Rudi Tjandi dari TRC Provinsi Bali saat memantau situasi di Pantai Kuta, Kabupaten Badung, Kamis.
Pihaknya akan terus malakukan pemantauan di lapangan selama imbauan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) belum dicabut. Namun, sampai saat ini aktivitas wisatawan di Pantai Kuta tidak terganggu adanya isu tsunami itu.
Ratusan wisatawan domestik dan mancanegara tetap menikmati keindahan pantai yang tersohor hingga mancanegara itu.
Sementara itu, TRC Provinsi Bali dan BPBD Kabupaten Badung terus melakukan pemantauan di sepanjang Pantai Kuta dan sekitarnya.
Sebelumnya berdasarkan informasi resmi dari BMKG bahwa terjadi gempa bumi berkekuatan 8,2 SR) terjadi di lepas pantai Chile, Rabu (2/4) pukul 06.46 WIB degan kedalaman 10 kilometer yang berpotensi terjadinya tsunami sampai di Wilayah Indonesia.
Untuk di Bali diperkirakan daerah terdampak tsunami berstatus waspada dengan ketinggian gelombang 0,5 meter yang meliputi Pantai Sanur (Kota Denpasar), Kabupaten Karangasem bagian Selatan, dan Nusa Penida (Kabupaten Klungkung).
Selanjutnya Kabupaten Gianyar, Kabupaten Jembrana, Kabupaten Tabanan, Pantai Kuta (Kabupaten Badung) dengan estimasi waktu tiba gelombang pada Kamis (3/4) pukul 09.28 hingga 10.14 Wita Wita.