REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Perhubungan menginginkan pelayanan berbagai bandara di seluruh wilayah Indonesia terus ditingkatkan agar sesuai dengan pelayanan standar internasional, terutama dalam menghadapi kebijakan "Asean Open Sky" 2015.
"Bandara yang ada di Indonesia perlu ditingkatkan kapasitas dan kualitasnya terutama dalam menghadapi kebijakan Asean Open Sky yang akan diterapkan pada tahun 2015," kata Direktur Bandar Udara Ditjen Perhubungan Udara Kemenhub Bambang Tjahjono dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis.
Bambang mengingatkan bahwa kebijakan "Asean Open Sky" tinggal setahun lagi sehingga semua negara mesti benar-benar mempersiapkan berbagai infrastruktur, fasilitas, dan SDM yang terkait dengan bidang penerbangan.
Apalagi, tingginya pertumbuhan penumpang kerap menimbulkan masalah kepadatan dan kemacetan di bandara seperti yang dialami sejumlah bandara seperti Bandara Internasional Soekarno-Hatta di Tangerang.
"Untuk menjawab permasalahan tersebut salah satunya adalah dengan melakukan peningkatan pelayanan bandara," ujarnya sambil menambahkan, kualitas pelayanan harus selaras standar internasional.
Sebagaimana diberitakan, PT Angkasa Pura II bangga dengan hasil lembaga survei Skytrax yang menyatakan Bandara Internasional Soekarno-Hatta merupakan salah satu bandara yang terbaik dalam hal menunjukkan adanya peningkatan pelayanan terhadap konsumen.
"Berada di peringkat ke-4 di antara jajaran bandara yang paling mengalami peningkatan pelayanan di dunia sejalan dengan target kami menjadikan Bandara Internasional Soekarno-Hatta sebagai 'world class airport' pada tahun 2016," kata Direktur Utama Angkasa Pura (AP) II Tri Sunoko, Selasa (1/4).
Sebagaimana diketahui, Skytrax telah menganugerahi penghargaan terhadap Bandara Internasional Soekarno-Hatta sebagai peringkat keempat dalam jajaran bandara dengan peningkatan pelayanan terbaik di dunia.
Skytrax adalah perusahaan konsultan Britania Raya yang melakukan riset mengenai maskapai penerbangan. Perusahaan ini melakukan survei untuk menentukan maskapai, bandar udara, hiburan dalam pesawat, staf, dan elemen perjalanan udara terbaik lainnya.
Adapun nama bandara-bandara yang masuk ke dalam daftar "The World's Most Improved Airport 2014" diperoleh dari hasil survei yang digelar sejak 2013 hingga Februari 2014, terhadap sebanyak 12,85 juta penumpang pesawat dari 110 negara berbeda.
Sebelumnya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada Kamis (27/3) telah meresmikan enam proyek pembangunan dan pengembangan bandar udara yang dilakukan terpusat di Bandara Kualanamu Sumatera Utara.
Proyek yang bersifat pembangunan adalah proyek pembangunan Bandara Internasional Kualanamu Deli Serdang, Bandara Muara Bungo Jambi, Bandara Pekon Serai Lampung Barat dan Bandara Pagar Alam Sumatera Selatan.
Sementara bandara yang bersifat pengembangan adalah pengembangan Terminal Baru Bandara Internasional Raja Haji Fisabilillah Tanjung Pinang dan pengembangan Terminal Baru Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru.
Kemenhub menyatakan, pembangunan dan pengembangan bandara di Indonesia memiliki arti strategis apalagi setelah diketahui bahwa jumlah penumpang yang menggunakan moda transportasi udara terus mengalami peningkatan.
Berdasarkan data dari Kemenhub, jumlah penumpang meningkat dari 68,34 juta penumpang pada 2011 menjadi 81,35 juta penumpang pada 2012 dan 85,17 juta penumpang pada 2013.