REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bali memantau perkembangan dampak tsunami pasca-gempa berkekuatan 8.0 pada skala Richter di utara lepas pantai Chile pada Rabu (2/4).
"Kami kerahkan petugas dan ambulans untuk memantau sejumlah pesisir yang dikhawatirkan terdampak tsunami gempa Chile," kata anggota Tim Reaksi Cepat BPBD Provinsi Bali, Made Adnyana, ditemui di Pantai Semawang, Sanur, Kamis.
Setiap ambulans BPBD Bali dilengkapi satu dokter dan dua petugas medis yang bersiaga untuk membantu masyarakat apabila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan akibat tsunami pasca-gempa di negara Amerika Selatan itu.
Dia menjelaskan bahwa tim tersebut memantau beberapa kawasan yang sebelumnya telah diinformasikan berpotensi terjadi tsunami kecil dengan tinggi gelombang kurang dari 0,5 meter. Tim tersebut melakukan pemantauan di beberapa kawasan pesisir di Gianyar dan Klungkung, Pantai Kuta, dan Sanur di Denpasar.
Adnyana mengungkapkan bahwa perkembangan tinggi gelombang di Sanur tidak begitu signifikan dan masih terlihat seperti biasanya.
Sementara itu aktivitas nelayan di pantai berpasir putih itu masih terlihat seperti biasa. Para nelayan bahkan masih melaut dan tidak ada penghentian aktivitas.