REPUBLIKA.CO.ID, PERTH -- Perdana Menteri Malaysia Najib Razak tiba di markas pangkalan militer yang digunakan sebagai pusat operasi pencarian pesawat MH370 pada Kamis (3/4). Sementara itu, Australia menegaskan pencarian pesawat tidak akan dihentikan.
Dilansir dari The Strait Times, penanganan insiden hilangnya pesawat MAS oleh Malaysia semakin mendapatkan kritikan. Namun, upaya pencarian yang dilakukan oleh Australia di koridor selatan pun justru semakin dipuji.
Perdana Menteri Australia Tony Abbott juga sempat menyampaikan rasa bangganya terhadap cara penanganan operasi oleh negaranya.
"Kami melanjutkan melakukan pencarian dengan profesional, dedikasi dan intensitas selama tiga minggu terakhir ini, saya rasa reputasi kami akan baik," katanya. Abbott juga mengatakan meskipun pencarian akan dilanjutkan, ia mengingatkan bahwa pencarian tersebut tidak dapat dilakukan selamanya.
Australia sendiri memiliki pengalaman yang jauh berbeda dari Malaysia dalam operasi pencarian dan penyelamatan ini. Kedatangan Razak ini dilakukan untuk bertemu dengan delapan negara yang ikut terlibat dalam upaya pencarian.
Sementara itu, Pusat Badan Koordinasi Bersama Australia yang menangani operasi pencarian mengatakan sebanyak delapan pesawat dan sembilan kapal akan melakukan pencarian pada Kamis. Sedangkan, cuaca di lokasi pencarian juga jauh lebih baik dari hari sebelumnya, dengan jarak pandang hingga 10 km.
Hingga saat ini, meskipun pesawat tersebut diyakini jatuh di Samudera Hindia, belum ada jejak yang dapat ditemukan oleh tim pencari.