REPUBLIKA.CO.ID,SURABAYA--Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Jember, Jawa Timur, mencatat kawasan pesisir selatan di kabupaten setempat aman dari dampak gempa berkekuatan 8,2 SR dan gelombang tsunami yang terjadi di pesisir Cile.
"Kami terus melakukan pemantauan terhadap peringatan gelombang tsunami Cile yang diperkirakan akan melanda sejumlah kawasan termasuk pesisir Jember, namun hari ini aman dan masyarakat melakukan aktivitasnya seperti biasa," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Jember, M. Rizal, Kamis.
Gempa bumi besar berskala 8,2 SR dengan kedalaman 10 km di Pantai Utara Cile terjadi pada Rabu (2/4) telah menimbulkan tsunami setinggi 1,92 meter di wilayah pesisir Chile, Peru, Ekuador, Kolombia, Panama, Kosta Rika dan Nikaragua.
Gempa dan tsunami yang menimbulkan kerusakan dan korban jiwa tersebut diperkirakan akan sampai ke Indonesia pada Kamis ini, dan "Indonesia Tsunami Early Warning Center" (InaTEWS) di BMKG telah mengeluarkan peringatan dini tsunami yang akan melanda beberapa wilayah di Tanah Air.
BMKG juga merilis kota-kota dan provinsi yang diestimasi terkena tsunami pada Kamis ini akibat Gempa Chile, seperti di Jatim yang harus diwaspadai adalah pesisir selatan Jember, Lumajang, Banyuwangi, Pacitan, Malang, Trenggalek, dan Tulungagung, Blitar.
"BPBD Jember terus melakukan koordinasi dengan sejumlah camat di kawasan pesisir selatan sejak Rabu (2/4) sore, agar mereka memberikan informasi kepada masyarakat untuk selalu waspada terhadap peringatan dini tsunami tersebut," ucap Rizal.
Sejauh ini, kata dia, masyarakat tetap tenang dan kemungkinan gelombang tsunami hanya berkisar 0-0,5 meter, sehingga tidak terlalu berbahaya bagi masyarakat di pesisir selatan Jember dan mengimbau kepada para nelayan untuk waspada terhadap peringatan tsunami tersebut.
Kepala BPBD Lumajang, Rochani mengatakan gempa dan tsunami di Cile tidak berdampak di kawasan pesisir selatan Lumajang, namun pihak BPBD tetap mengimbau kepada nelayan, agar tidak melaut pada hari ini.
"Alhamdulillah Lumajang aman dari dampak gempa Cile, namun kami tetap berkoordinasi dengan camat di kawasan pesisir untuk waspada terhadap peringatan dini tsunami dari BMKG tersebut," katanya.
Sementara di Banyuwangi, sejumlah warga yang berada di pesisir Kecamatan Pesanggaran sempat mengungsi setelah mendapat informasi peringatan tsunami tersebut dari BPBD setempat.
"Warga yang berada di pesisir selatan Banyuwangi di Kecamatan Pesanggaran pernah terkena tsunami pada 1994 lalu, sehingga mereka berlebihan menanggapi informasi peringatan dini tsunami dari BMKG tersebut karena kenyataannya tidak ada apa-apa," kata Kepala BPBD Banyuwangi Kusiyadi.
Menurut dia, Banyuwangi aman dari dampak tsunami Cile berdasarkan hasil pantauan BPBD Banyuwangi di sejumlah kawasan pesisir selatan dan tidak ada kejadian apa-apa hingga Kamis siang.