Kamis 03 Apr 2014 11:58 WIB

Legenda Catur Ini Kecam Agresi Rusia di Crimea

Crimean Autonomous Republic (in red)
Foto: en.wikipedia.org
Crimean Autonomous Republic (in red)

REPUBLIKA.CO.ID, MEXICO CITY-- Aktivis oposisi Rusia dan legenda catur Gary Kasparov pada Rabu mendesak masyarakat internasional untuk memaksa Presiden Vladimir Putin menghormati kedaulatan negara-negara setelah Moskow menganeksasi Krimea.

Di Mexico City, Kasparov mengatakan bahwa referendum di Krimea yang menjadi dasar aneksasi Rusia atas bagian dari negara Ukraina tersebut adalah 'tindakan agresi yang mencolok'. "Keseluruhan sistem kerja sama internasional akan teraencam (jika kedaulatan negara telah dilanggar)," kata Kasparov.

"Tugas utama masyarakat internasional saat ini adalah memaksa Putin untuk memahami permainan catur, karena dalam ada peraturan yang harus dihormati dalam olahraga tersebut," kata Kasparov saat dia memperkenalkan yayasan yang akan mempromosikan catur di sekolah-sekolah Amerika Latin.

"Sejauh ini, Putin sangat ahli dalam memainkan resiko. Meskipun kekuatan yang dimilikinya lemah, dia (menutupinya) dengan gertakan yang bagus," kata dia sambil mendesak Amerika Serikat dan Uni Eropa untuk memperkuat sanksi atas Rusia.

Kasparov juga mengingatkan bahwa Putin akan mencoba menganeksasi wilayah negara lain yang mempunyai populasi etnik Rusia dalam jumlah besar. "Dia akan dengan nyaman memburu wilayah lain jika dia menilai kelompok minoritas berbahasa Rusia di tempat tersebut sedang terancam keselamatannya. Dan itu yang menjadi penyebab utama Perang Dunia II," kata Kasparov.

Kasparov pensiun dari kompetisi catur pada 2005 setelah berhasil mendominasi olahraga tersebut selama dua dekade. Dia adalah juara dunia catur termuda pada usia 22 tahun pada 1985 dan dinilai banyak pihak sebagai salah satu pecatur terbaik sepanjang masa.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement