Kamis 03 Apr 2014 13:22 WIB

Peringatan Dini Tsunami di Wilayah Indonesia Dicabut

Rep: cr02/ Red: Nidia Zuraya
Tsunami (ilustrasi)
Foto: [ist]
Tsunami (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Berdasaran analisis data monitoring alat observasi tinggi muka air laut di Papua, maka Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah menyatakan peringatan dini tsunami telah berakhir untuk seluruh wilayah Indonesia terhitung mulai Kamis (3 April 2014) pukul 08.30 WIB.

Dengan dicabutnya Peringatan Dini Tsunami tersebut, maka masyarakat dapat kembali beraktivitas seperti sediakala. "Berdasarkan informasi dari beberapa BPBD melaporkan tidak terlihat adanya tsunami. Masyarakat telah kembali beraktivitas seperti biasa," ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho kepada ROL, Kamis (3/4).

Menurut Sutopo, adanya peringatan dini tsunami dari BMKG Rabu (2/4) kemarin menunjukkan bahwa ancaman tsunami bagi pesisir Indonesia berasal dari gempa di sekitar perairan wilayah Indonesia maupun dari luar wilayah Indonesia. "Jika sumber gempa berasal dari lokal atau wilayah di sekitar Indonesia, tsunami datang hanya memerlukan waktu lebih kurang 30 menit dari terjadinya gempa. Namun jika berasal dari daerah yang jauh bisa membutuhkan waktu beberapa jam," paparnya.

Saat ini, ungkapnya, ada 5 juta penduduk Indonesia yang tinggal di daerah rawan tsunami tinggi hingga sedang. "Dengan kondisi tersebut maka kesiapsiagaan masyarakat menghadapi tsunami perlu terus ditingkatkan," ujar Sutopo.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement