REPUBLIKA.CO.ID, BENGKULU-- Aktivitas pedagang di objek wisata Pantai Panjang Kota Bengkulu tetap normal dan tidak terpengaruh dengan informasi tsunami akibat gempa kuat yang melanda Chile pada Rabu (2/4).
"Kami tidak terpengaruh informasi itu, tetap berjualan seperti biasa," kata Yeni, pedagang makanan kecil di lokasi objek wisata Pantai Panjang, Kamis.
Ia mengatakan informasi tsunami yang melanda perairan Indonesia, termasuk Sumatra, tidak berdampak pada kegiatan wisata di pantai yang menjadi ikon Kota Bengkulu. Selain itu, para pedagang mengatakan tidak melihat perubahan yang aneh pada air laut di Pantai Panjang.
"Tidak ada yang berubah, air laut tetap normal seperti biasa, jadi tsunami itu tidak sampai ke Bengkulu," ucapnya.
Seorang wisatawan di Pantai Panjang, Noca Almansyah mengatakan informasi tsunami itu tidak membuatnya khawatir dan tetap berniat menikmati keindahan Pantai Panjang. "Tidak terpengaruh, karena jarak pantai Bengkulu dengan Chile itu sangat jauh, jadi tidak mungkin sampai ke Bengkulu," katanya.
Noca mengatakan biasa menikmati suasana pantai di pagi hari, sambil menikmati sarapan yang disediakan pedagang di objek wisata itu. Sejumlah nelayan di pesisir Kota Bengkulu juga tidak terpengaruh dengan tsunami Chile tersebut.
"Kami tidak terpengaruh, semua nelayan tetap melaut," kata Safrudin, nelayan yang baru saja melabuhkan kapal di pasar Pantai Malabero Kota Bengkulu, Kamis.
Kepala Seksi Informasi BMKG Bengkulu Sudiyanto mengatakan peringatan waspada tsunami sudah dicabut di negara Chile namun tetap diwaspadai di sejumlah daerah di Indonesia. "Ada tsunami tapi hanya 0,5 meter, jadi dianggap seperti gelombang biasa," katanya.