REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Terungkapnya kasus aliran sesat dengan pimpinan Cecep Solihin (52 tahun) meninggalkan cerita para jamaah yang ditinggalkannya.
Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Barat (Jabar) mengungkap, banyak pengikut nabi palsu tersebut perempuan berstatus memiliki suami. Rata-rata mereka meninggalkan suaminya dan berkumpul di komunitas yang menempati sebuah rumah di Jl Cintaasih, Kelurahan Samboja, Kecamatan Batununggal, Kota Bandung.
Sekretaris Umum MUI Jabar Rafani Achyar mengungkapkan, anggota kelompok ini sangat tunduk pada perintah pimpinan mereka (Caecep) dibanding kepada suami atau orang tua.
"Ada seorang bapak yang akan memeluk anaknya karena lama menghilang. Anak tersebut justru tak mau pulang ke rumah orangtunya dan tetap ingin tinggal di rumah ketua aliran tersebut,’’tutur dia.
Rafani menduga anggota kelompok aliran ini sudah menjalani cuci otak sehingga perintah ketua mereka sangat dipatuhi. Ciri-ciri seperti ini, kata dia, memang biasa ditemukan dalam sebuah kelompok aliran sesat.