Kamis 03 Apr 2014 21:55 WIB

Polisi Duga Pencurian Raskin di Gudang Bulog

Pekerja mengangkut beras miskin (raskin) untuk didistribusikan ke warga (ilustrasi).
Foto: Antara/Aco Ahmad
Pekerja mengangkut beras miskin (raskin) untuk didistribusikan ke warga (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Satuan Reskrim Polres Garut yang sedang menyelidiki kasus pengurangan bobot beras untuk masyarakat miskin atau raskin menduga ada aksi pencurian beras di Gudang Bulog sebelum didistribusikan ke setiap desa di Kabupaten Garut, Jawa Barat.

"Kasus raskin ini mengarah pencurian, diduga dilakukannya di Gudang (Gudang Bulog)," kata Kepala Satreskrim Polres Garut, AKP Dadang Garnadi kepada wartawan, Kamis.

Ia menuturkan, hasil penyelidikan sementara pengurangan raskin dalam setiap karung itu karena ada praktik pencurian oleh pihak yang ingin mencari keuntungan dengan mengambil beras raskin.

Namun berdasarkan keterangan Bulog, kata Dadang, Bulog tidak merasa dirugikan karena setiap beras yang dikeluarkan dari gudang Bulog Garut beratnya sesuai yang ditentukan.

"Bulog tidak menimbang beras setiap karungnya tapi ditimbang per satu truk atau keseluruhan," katanya.

Berdasarkan informasi tersebut, Dadang menduga pihak tertentu mengurangi saat proses penimbangan dan pengisian beras setiap karung kemudian dipindahkan ke karung lain bukan label Bulog.

Selanjutnya karung yang sudah diisi dengan beras hasil pencurian itu, kata Dadang, diangkut ke truk bersamaan dengan seluruh karung berisi raskin.

"Saat ditimbang di Bulog tetap sama namun setelah di desa timbangannya berubah," katanya.

Namun dugaan tersebut, kata Dadang, masih terus dalam pengembangan dan melakukan pemeriksaan terhadap buruh dan sopir gudang Bulog termasuk pejabat Bulog.

"Penyelidikan masih, pihak Bulog juga sudah dipanggil karena ini merembet ke semua, pengusaha dan rekanan juga tetap diperiksa," katanya.

Ia mengimbau kepada seluruh masyarakat atau desa untuk menimbang kembali setiap karung raskin yang baru diturunkan dari truk.

Jika ditemukan ada pengurangan berat raskin dalam satu karung, Dadang menyarankan untuk tidak diterima dan dikembalikan kepada Bulog.

"Sebaiknya ditimbang dulu, seperti di Kecamatan Sukawening oleh Kapolseknya ditimbang dulu, ternyata kurang, sekarang raskinnya disita," kata Dadang.

Sementara itu, kasus berkurangnya bobot raskin di Garut terjadi di Kecamatan Sukawening dan Bungbulang, raskin yang didistribusikan berkurang ada yang sampai 2 kg dari bobot seharusnya 15 kg per karung.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement