REPUBLIKA.CO.ID, AUSTRALIA -- Australia membukukan surplus perdagangan lebih besar dari yang diperkirakan, seiring dengan bergairahnya sektor pertambangan. Data pemerintah menyebut, surplus dagang naik tipis menjadi 1,2 milyar dolar di bulan Februari.
Impor naik 1%, didorong oleh peningkatan impor barang dari sektor swasta, sementara ekspor didorong oleh sektor migas seperti gas alam dan batubara.
Ekonomis Senior dari Grup Perbankan St.George, Besa Deda, menjelaskan, Australia bisa mendapatkan surplus dagang lebih karena perusahaan-perusahaan tambang meningkatkan ekspor mereka.
“Surplus dagang di bulan Februari menunjukkan surplus keempat yang Australia dapatkan,” ujarnya, baru-baru ini.
Besa menambahkan, “Kapasitas produksi sumber daya alam yang meningkat, berdampak pada naiknya nilai ekspor sebesar 0,7% di bulan Februari, namun sudah mencapai 17% jika dibanding tahun lalu.”