REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Rusia memprotes Jerman atas pernyataan Menteri Keuangan Wolfgang Schaeuble yang menyamakan aneksasi Moskow atas Krimea dengan politik ekspasionis pemimpin Nazi Adolf Hitler pada masa Perang Dunia II.
"Kami menilai referensi historis palsu dari Menteri Jerman itu sebagai pernyataan yang provokatif. Perbandingan yang dia buat adalah manipulasi dangkal dari fakta-fakta sejarah," tulis Kementerian Luar Negeri Rusia dalam sebuah pernyataan resmi, Kamis (4/4).
Perdebatan antara Jerman dengan Rusia tersebut menunjukkan seberapa jauh krisis Crimea teah berdampak pada hubungan kedua negara. Berlin yang merupakan kekuatan utama Uni Eropa sebelumnya adalah pihak yang mempunyai hubungan dekat Moskow.
Kanselir Jerman Angela Merkel sendiri menarik jarak dari komentar Schaeuble. Dia justru mendesak Uni Eropa untuk segera merespon aneksasi Krimea dari Ukraina yang terjadi pada bulan lalu itu.
Menurut keterangan dari Kementerian Luar Negeri Jerman, Rusia telah menyatakan protesnya kepada Duta Besar Jerman Ruediger von Fritsch saat melakukan kunjungan pertamanya di Moskow.
Pada Senin lalu, Schaeuble mengkritik argumentasi yang digunakan Presiden Rusia Vladimir Putin untuk menjustifikasi aneksasi terhadap Krimea.
Putin pada saat itu mengatakan bahwa negaranya harus melindungi penduduk beretnis Rusia di Ukraina dan penyataan itulah yang membuat Schaeuble teringat dengan Hitler yang berjanji akan melindungi etnis Jerman di Sudetenland, Cekoslowakia pada 1983.
"Kita tahu semua itu dari sejarah. Metode itulah yang digunakan Hitler untuk mengambil alih Cekoslowakia," kata sang menteri di hadapan sejumlah mahasiswa.