Jumat 04 Apr 2014 11:41 WIB

Fatimiyah, Sebuah Kebangkitan Arsitektur (4-habis)

Masjid al-Hakim, Kairo, Mesir, peninggalan Dinasti Fatimiyah.
Foto: Gattours.com
Masjid al-Hakim, Kairo, Mesir, peninggalan Dinasti Fatimiyah.

Oleh: Ani Nursalikah

Apartemen hunian dihiasi dengan megah. Penulis sejarah William dari Tirus yang dikirim raja Yerusalem sebagai utusan pada 1167 M menggambarkan bangunan istana dengan halaman terbuka yang luas dikelilingi tiang beratap.

Semua itu dilapisi marmer dengan warna berbeda. Aula ditutupi tirai emas dan sutra beraneka warna. Binatang liar, burung, dan manusia bersinar dengan rubi, zamrud, dan seribu batu berharga lainnya.

Dari Kairo hingga Makkah

Selama periode ketika kekuasaan Khalifah Fatimiyah mulai berkurang dan Mesir terutama diperintah oleh perdana menteri yang kuat, kebangkitan arsitektur baru mulai muncul.

Khalifah al-Mustansir, Badr  al-Jamali, memerintahkan perluasan dinding benteng. Dua masjid didirikan dengan mengadopsi gaya arsitektur dan dekorasi Masjid al-Hakim bergaya Barok baru.

Pada saat perdana menteri memerintah, muncul unsur-unsur baru dalam arsitektur Fatimiyah, seperti monumen peringatan, makam, dan masjid untuk penguburan.

Pada 1085 M, Badr al-Jamali memiliki masjid  penguburan yang dikenal sebagai Masyhad al-Juyushi yang dibangun di atas Bukit al-Muqattam meski tidak berisi makam.

Dua Masjid penguburan yang dibangun di luar tembok kota, Sayida Atiqa (1120 M) dan  Sayida Ruqaya (1133 M), didedikasikan untuk anggota keluarga Nabi. Sayida Ruqaya memiliki tiga kamar dengan lima mihrab.

Fitur yang mencolok dari bangunan Fatimiyah di Kairo adalah dekorasi baru dan sangat mewah, baik di dinding luar maupun dalam bangunan.

Penggunaan materi pun berbeda, seperti semen dan  batu. Lengkungan yang runcing, muqarnas, dan relung bergaris sangat berbeda dari elemen dekoratif  periode sebelumnya.

Puncak kejayaan seni arsitektur Fatimiyah berada di Kairo. Arsitektur Fatimiyah juga merambah ke Makkah, Suriah, dan Palestina walau jejaknya tidak terlalu kuat. Mozaik mewah di antara ruang lengkungan besar Masjid al-Aqsha adalah bukti kehadiran mereka di Yerusalem.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement