REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Utama PT Pelni Syahril Japarin mengatakan pihaknya menerapkan sistem e-ticketing untuk mengurangi risiko buat penumpang dan memudahkan pelayanan sehingga transaksi dapat terhitung dengan baik serta cepat.
"Penerapan e-ticketing itu akan bersambung dengan e-money sehingga mengurangi risiko buat penumpang dan pelayanan murah, dan risiko pendapatan yang tidak terkontrol sehingga transaksi bisa terhitung dengan baik dan cepat," ujar Syahril Japarin di KM Kelud, Jakarta, Jumat (4/4).
Menurut dia, penerapan e-ticketing berlangsung sejak 24 Januari 2014 lalu dan baru diterapkan di KM Kelud saja. "Ticketing bulan Januari masih diujicoba. Mulai launching itu target kita kapal-kapal yang di PSO itu 18. Targetnya sebelum Ramadhan," ujar dia.
Ia mengatakan tujuan utama penerapan e-ticketing untuk mencegah kebocoran penumpang sehingga semua transaksi di atas kapal bisa cashless.
Sementara itu, Manager Komunikasi PT Pelni Rina Trianasari mengatakan proses boarding pass e-ticketing akan di darat dan menunggu renovasi di dermaga. Kemudian, pihaknya akan menggandeng Pelindo. "Saat ini proses boarding baru dilakukan di atas kapal selama masa sosialisasi dan menunggu renovasi dermaga. Nantinya proses itu di dermaga," ujar dia.
Ia menambahkan saat proses boarding, penumpang menukarkan lembar tiket dengan kartu berwarna kuning. Pada kartu tersebut terdapat barcode yang digunakan untuk identitas penumpang.