Sabtu 05 Apr 2014 18:16 WIB

Penyebab Kecalakaan KA Malabar Akan Diselidiki

Rep: Djoko Suceno/ Red: Bilal Ramadhan
  Pekerja mengevakuasi kereta api Malabar jurusan Bandung - Malang yang terperosok jurang untuk di evakuasi di Kampung  Cikerung,  Desa Mekarsari, Kecamatan Kadipaten, Tasikmalaya, Sabtu (5/4). (foto: Septianjar Muharam)
Pekerja mengevakuasi kereta api Malabar jurusan Bandung - Malang yang terperosok jurang untuk di evakuasi di Kampung Cikerung, Desa Mekarsari, Kecamatan Kadipaten, Tasikmalaya, Sabtu (5/4). (foto: Septianjar Muharam)

REPUBLIKA.CO.ID, TaASIKMALAYA-- Kapolda Jabar, Irjen Pol Drs Mochamad Iriawan, mengatakan, penyelidikan kecelakaan KA Malabar di Kampung Terung, Desa Mekarsari, Kecamatan Kadipaten, Kabupaten Tasikmalaya. " Dugaan sementara karena faktor alam yaitu longsor.

Kita akan betdiskusi dengan Kadaops dan kepala stasiun," kata kata kapolda  saat meninjau lokasi kevelakaan, Sabtu (5/4). Longsornya tebing tersebut, kata kapolda, akan diselidiki.mpasalnya, imbuh dia, akan alih fungsi lahan di sekitar lokasi tersebut sehingga menimbulkan tanah longsor.

Menurut dia, informasi tersebut akan didalami oleh polisi untuk mengetahui secara pasti mengapa tanah di lokasi tersebut longsor. "Kita akan melakukan pengecekan tentang informasi tersebut (alih fungsi lahan)," kata kapolda.

Dalam kunjungan tersebut kapolda memberi semangat kepada seluruh anggota tim evakuasi mulai dari PT KAI, TNI, Polri dan masyarakat. Menurut dia, kerjasama dalam proses evakuasi dan pemulihan jalur sangat dibutuhkan.

"Kondisi lokasi memang berat. Namun saya yakin dengan kerjasama akan teratasi kendala di lapangan," ujar dia.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement