REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bos Microsoft Bill Gates melalui Bill & Melinda Gates Foundation, yayasan amal yang dia dirikan, memberi bantuan senilai 40 juta dolar AS guna penanganan penyakit mematikan dan program-program kesehatan masyarakat di Indonesia.
Orang terkaya sejagat itu datang ke Indonesia, Sabtu (5/4). Kehadiran Gates di Jakarta sendiri tidak lepas dari lobi sejumlah filantropi Indonesia yang bersama mendirikan The Indonesia Health Fund (IHF). Dimotori oleh pengusaha nasional Dr Tahir dan delapan orang pengusaha lainnya, TIHF menjalin kemitraan dengan Gates Foundation dengan cara yang unik. Dalam konsep kerja sama kedua lembaga, untuk setiap persen dana yang digalang IHF, Gates Foundation akan menyumbang dengan jumlah yang sama.
Nominal dana yang diberikan Gates kali ini sendiri mengacu pada total sumbangan yang berhasil digalang TIHF, sehingga, dalam kerjasama awal, yang sekaligus menandai peluncuran HIF, terkumpul dana sejumlah 80 juta dolar AS. Dana tersebut kemudian akan disalurkan melalui The Global Fund to Fight AIDS, Tuberculosis, and Malaria (Global Fund), lembaga donor kesehatan dunia, di mana mantan sekjen PBB Kofi Annan salah satu pendirinya.
Bertempat di Hotel Shangri-La Jakarta Pusat, dalam sambutanya, Bill Gates mengajak para pengusaha dan masyarakat secara umum untuk bersama-sama membantu pengentasan penyakit-penyakit mematikan. “Di dunia ini banyak sekali kematian yang tidak seharusnya. Banyak anak meninggal karena penyakit yang sebenarnya bisa dicegah oleh vaksin,” ujar dia.
Gates tidak berdiri sendiri di atas panggung. Hadir juga Menkokesra Agung Laksono dan Menkes Nafsiah Mboi keduanya memberikan dukungan atas nama pemerintah untuk program yang digalang para pengusaha Indonesia dan Bill Gates tersebut. Nafsiah Mboi, yang juga Ketua Dewan Global Fund dalam sambutannya banyak memuji aksi-aksi kemanusiaan Bill Gates.
“Hari ini bukan pertama bagi Bill gates bersentuhan dengan kesehatan di Indonesia. Dia adalah kawan lama. Sebelumnya, bersama perusahaan farmasi Indonesia Bio Farma, dia membantu dalam transfer teknologi pembuatan vaksin,” ujar Nafsiah.
Ikuti Whatsapp Channel Republika