REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS -- Senjata kimia Suriah harus segera dipindahkan sebelum 27 April jika batas akhir pemusnahannya pada Juni mendatang.
Tim misi pemusnahan senjata kimia Suriah telah menyampaikan kepada Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Suriah masih memiliki cukup waktu untuk memindahkan semua senjata kimianya sebelum 27 April untuk dimusnahkan pada Juni nanti.
AFP melaporkan, Suriah sempat menunda transfer material senjata kimia atas alasan keamanan. Namun akhir pekan lalu, Suriah berjanji untuk kembali memulai proses transfer dalam beberapa hari.
Koordinator operasi pemusnahan senjata kimia Suriah, Sigrid Kaag, Kamis (3/4), lalu sudah memperingatkan DK PBB, penundaan hanya akan membuat proses transfer semakin 'menantang'.
Kaag juga mengatakan masih ada 72 kontainer berisi senjata kimia yang siap ditransfer ke pelabuhan utama Suriah di Latakia untuk dibawa keluar. Jika sukses, transfer ini akan mengurangi 90 persen stok materi senjata kimia di sana.
Organisasi Pelarangan Senjata Kimia melalui laporannya kepada PBB menyampaikan masih tersisa 53,6 persen sisa senjata kimia yang menunggu dimusnahkan. Pemerintah Suriah sendiri berjanji untuk memindahkan semua senjata kimia kecuali di daerah yang 'tak tersentuh' pada 13 April nanti.
Di bawah ancaman serangan militer oleh AS, September lalu Damaskus sepakat untuk menyerahkan semua senjata kimia yang dimiliki. Senjata kimia pernah digunakan pasukan pemerintah untuk melawan oposisi. Barat menuntut Presiden Bashar al-Assad bertanggung jawab atas hal itu.