Ahad 06 Apr 2014 14:48 WIB

Persaingan Antar Retail Busana di Australia Semakin Sengit

Red:
abc news
abc news

REPUBLIKA.CO.ID, AUSTRALIA -- Pembukaan gerai raksasa mode H&M pertama di Australia disambut antusias ribuan pembeli yang bersemangat berbelanja. Namun,  disisi lain kehadirannya memicu keprihatinan sektor ritel Australia yang mengkhawatirkan semakin meningkatnya persaingan antarretail di sektor industri busana di dalam negeri

Label asal Swedia itu merupakam salah satu pemain kunci dalam gerakan "mode cepat". Apalagi siklus produksi  baju-baju yang mereka keluarkan sangat singkat  dan dijual dengan  harga murah.

Gerai pertama label H&M di Australia menempati toko berlantai 3 seluas 4.500 meter persegi di salah satu pertokoan yang menjadi ikon Kota Melbourne gedung GPO.  Ini merupakan gerai H&M yang ke-1.600 di 53 negara di seluruh dunia.

Manager H&M Australia, Hans Andersson mengatakan perseroannya  menargetkan Australia karena merupakan satu-satunya negara di dunia yang belum terdapat gerai mereka.

Andersson yakin labelnya  akan menuai keuntungan dari warga Australia yang lumayan banyak bepergian.

"Kami telah melakukan survey di Australia tahun lalu dan hasilnya  menunjukan kalau saat ini belum ada satupun gerai H&M di Australia, padahal label kami lebih dikenal disini ketimbang di Amerika dimana sudah terdapat 300 gerai toko yang dibuka sejak lama,”  katanya, baru-baru ini.

Lebih dari 3,000 orang mengantre pada acara pembukaan toko itu sejak pagi hingga malam. Banyak di antara mereka merupakan pelanggan H&M yang  telah mengenal label itu di luar negeri.

Analis dari Retail Dunia IBIS, Caroline Finch mengatakan H&M akan bersaing dengan retail lain di kelasnya seperti Zara dan Uniqlo.

Finch meramalkan kehadiran H&M akan ikut mendorong persaingan di rantai retail kelas menengah, seperti Dotti dan Cotton On menjadi lebih menantang.

"Apa yang membedakan label ini dari retail lainnya adalah model bisnis mereka yaitu – mode cepat – mereka memproduksi baju-baju mereka lebih cepat dibanding toko retail lain,” kata Finch.

"Mereka hadir untuk mengejar trend busana terkini, ketika selebriti menggunakan tren busana  tertentu dan terkenal di internet – dan orang-orang mungkin sudah tidak berminat lagi memakainya tahun depan karena mereka sangat sadar dengan tren busana,” paparnya

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement