REPUBLIKA.CO.ID, KABUL -- Afghanistan merayakan suksesnya pemilihan umum yang baru saja berlangsung dengan damai pada Sabtu (5/4) terkait bayang-bayang ancaman teror dari kelompok Taliban saat memilih penggati Presiden Hamid Karzai.
“Para pemilih rela mengantre panjang. Semua tempat pemungutan suara yang tersebar di 6.400 titik terlihat ramai dan damai,” kata salah seorang petugas keamanan pada Sabtu (5/4) seperti dilansir dari Straits Times.
Masyarakat menyampaikan harapannya terhadap siapa pun yang muncul sebagai pemenang, dia harus berani memimpin perang melawan Taliban tanpa bantuan pasukan tempur Amerika Serikat. Mereka juga berharap pemimpin baru akan memperkuat perekonomian Afghanistan, karena saat ini negara masih bergantung pada uang bantuan.
Pemimpin Afghanistan yang baru akan mengalami pengujian selama beberapa bulan karena terkait masalah perpindahan kekuasaan. Banyak warga Afghanistan mengaku takut terulangnya skandal penipuan pada pemilihan presiden tahun 2009 tentang rusaknya sejumlah surat suara sehingga dinyatakan tidak sah.