REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Indonesia dan Belanda memperkuat kerja sama di bidang pertanian melalui "Program Vegimpact" yang merupakan salah satu kerja sama penting dalam hubungan bilateral Indonesia-Belanda.
Kerja sama ini merupakan salah satu prioritas kerjasama bilateral, sebagaimana dibahas Presiden RI dan Perdana Menteri Belanda pada bulan November tahun lalu di Jakarta, kata Sekretaris Pertama KBRI Denhaag Danang Waskito, Ahad (6/4).
Dikatakannya salah satu kerjasama pertanian yang sedang dilakukan antara Indonesia dan Belanda adalah kerjasama dalam komoditas sayuran melalui program VegIMPACT.
Guna memperkuat kerjasama bidang pertanian, termasuk pelaksanaan program VegIMPACT Dubes RI Den Haag, Retno L.P. Marsudi telah melakukan pertemuan dengan Universitas Riset Wageningen (WUR) pada tanggal 4 April lalu.
Pertemuan diselenggarakan di kompleks penelitian pertanian Applied Plant Research Department WUR di Lelystad, Provinsi Flevoland Belanda. Dari pihak WUR, hadir Direktur Kerjasama Internasional WUR, Dr Huub Loffler; Kepala Applied Plant Research Department, Dr. Herman Schoorlemmer; Kepala Proyek VegImpact Dr. Arij Everaarts dan peneliti senior, Dr. Herman de Putter.
Hubungan Indonesia dengan WUR sudah terjalin sejak lama. Mahasiswa Indonesia yang belajar di WUR mencapai 166 orang, dari 1495 orang total mahasiswa Indonesia di Belanda.
Bidang studi yang ditekuni para mahasiswa Indonesia antara lain Environmental Sciences, Teknologi Pangan, Kehutanan dan Konservasi Alam, Teknologi Pertanian, Plan Sciences dan Bioteknologi
Program ini merupakan kerjasama yang dilakukan antara Tim Peneliti Departemen Applied Plant Research Universitas Riset Wageningen (WUR) Belanda dengan Balai Penelitian Tanaman Sayuran (BALITSA), Litbang Kemtan dan Ditjen Hortikultura Kementerian Pertanian Indonesia.
Program VegIMPACT bertujuan untuk meningkatkan produktivitas sayuran dengan mengurangi pemakaian pestisida. Pendekatan tersebut diharapkan dapat mengurangi biaya produksi sayuran, mengurangi resiko kesehatan kerja pertanian, dan memberikan pelatihan mengenai metode produksi sayuran yang berkelanjutan kepada para petani.