Ahad 06 Apr 2014 08:38 WIB

MTQ Nasional Harus Jadi Ajang Intelektual

 Musabaqah Tilawatil Quran (ilustrasi)
Foto: Antara
Musabaqah Tilawatil Quran (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh; Amri Amrullah

JAKARTA -- Kota Batam di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) siap melangsungkan Musabaqah Tilawatil Quran Nasional (MTQN) ke-XXV.

Pelaksanaan MTQN kali ini diharapkan tidak sekadar menjadi perhelatan tahunan, tapi bisa menjadi acuan ajang intelektual peradaban Islam.

Pesan ini disampaikan Menteri Agama (Menag) Suryadharma Ali saat peluncuran MTQN XXV di Jakarta, Kamis (3/4).

Menag berharap, MTQ Nasional di Kepri yang diselenggarakan 5-14 Juni 2014 memiliki jejak intelektual untuk mengembangkan peradaban Islam tidak hanya di Indonesia, tapi juga dunia internasional.

"MTQ Nasional harus dipahami bukan hanya sebagai ajang tahunan kemampuan seni membaca Alquran, tapi juga harus berdampak jauh lebih dari itu," ujar Menag.

MTQ Nasional, menurut Menag, harus memiliki peran untuk menyebarkan keilmuan Alquran. Selain itu, MTQ Nasional kali ini harus bisa menjadi solusi dan menjawab berbagai masalah keumatan, juga menjadi ajang pertemuan para ilmuwan Muslim di bidang Alquran dari seluruh dunia.

Dengan demikian, akan ada penerjemahan kembali dari setiap segi keilmuan. "Karena, agama itu diperuntukkan bagi orang-orang yang berakal.''

Ketua Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur'an (LPTQ) Nasional Abdul Djamil menambahkan, MTQ Nasional merupakan warisan untuk mendekatkan Alquran kepada masyarakat.

Menurut dia, seharusnya dengan MTQ Nasional ini paling tidak upaya mendekatkan Alquran kepada masyarakat semakin terlihat.

Namun, kenyataannya, kata dia, butuh upaya lebih besar agar MTQ Nasional semakin membekas di masyarakat, dalam arti mampu mengubah cara berpikir dan bersikap umat Islam dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. "Karena itu, ajang MTQ Nasional harus dikembangkan kualitasnya," tegasnya.

Gubernur Kepulauan Riau, Muhammad Sani yang turut hadir dalam peluncuran MTQ Nasional XXV menegaskan, Kota Batam sebagai tuan rumah sudah siap menyukseskan perhelatan akbar ini. "Secara fisik sudah siap 95 persen," ujarnya.

Ia mengakui, masih ada beberapa infrastruktur pendukung seperti jalan penghubung, panggung pameran, dan astaka yang belum rampung. Tapi, ia meyakinkan, semua infrastruktur itu akan tuntas dan siap digunakan dalam waktu dekat.

Untuk penyelenggaraan MTQN, Sani mengungkapkan, sejauh ini sudah digelontorkan dana sebesar Rp 75 miliar yang berasal dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD).

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement