REPUBLIKA.CO.ID, BAGHDAD -- Sedikitnya 41 orang tewas dan 35 orang cedera dalam berbagai serangan di seluruh Irak pada Sabtu (5/4), terutama di Provinsi Anbar, Irak Barat, kata polisi.
Sebanyak 15 prajurit Irak tewas dalam satu ledakan di rumah yang dipasangi bom di Daerah Garma, dekat Fallujah di Provinsi Anbar, sekitar 50 kilometer di sebelah barat Ibu Kota Irak, Baghdad.
Seorang prajurit tewas dan dua orang lagi cedera dalam serangan bersenjata terhadap satu patroli militer di Daerah Radwaniya, bagian baratdaya Baghdad.
Sebelumnya di Provinsi Anbar, satu unit Angkatan Darat Irak bentrok dengan gerilyawan yang memiliki hubungan dengan kelompok Daash di Daerah Al-Malahmah di dekat Kota Kecil Khaldiyah, sekitar 80 kilometer di sebelah barat Ibu Kota Irak.
Sebanyak 11 orang tewas dan 18 orang lagi cedera, kata komando gabungan provinsi tersebut di dalam satu pernyataan.
Di tempat terpisah, bentrokan sengit berkecamuk pada Sabtu pagi antara gerilyawan yang memiliki hubungan dengan kelompok Daash, dan polisi Irak yang didukung oleh anggota suku pro-pemerintah di Kabupatn As-Soufiyah di bagian selatan Ibu Kota Provinsi itu, Ramadi, kata Xinhua --yang dipantau di Jakarta, Ahad pagi. Enam gerilyawan, dua polisi dan dua petempur suku tewas, kata satu sumber polisi provinsi yang tak ingin disebutkan jatidirinya kepada Xinhua.
Masih di Anbar, beberapa helikopter Angkatan Darat Irak menggempur posisi gerilyawan di Desa Zoubaa di Daerah Abu Ghraib, tambah sumber itu. Provinsi Anbar telah menjadi ajang bentrokan sengit yang berkecamuk setelah polisi Irak melucuti lokasi protes anti-pemerintah di luar Ramadia pada penghujung Desember tahun lalu.
Dalam kejadian terpisah, seorang prajurit tewas dan tiga orang lagi cedera, ketika satu bom pinggir jalan meledakkan patroli mereka di Daerah Tarmiyah, sekitar 40 kilometer di sebelah utara Baghdad, kata satu sumber polisi lokal.
Di Provinsi Diyala, Irak Timur, satu bom pinggir jalan meledak di dekat patroli polisi di Kota Maqdadiyah, dekat Ibu Kota Provinsi tersebut, baquba, sehingga menewaskan seorang polisi dan melukai seorang perwira, kata satu sumber polisi kepada Xinhua.
Satuan polisi juga bentrok dengan seorang pemimpin kelompok gerilyawan lokal yang dicari, organisasi An-Naqshabandiyah, dan menembak dia hingga tewas di luar Kota Jalawlaa, kata sumber itu.
Masih di provinsi Diyala, dua prajurit cedera akibat ledakan bom pinggir jalan di dekat patroli mereka di Daerah Naft Khana, sekitar 135 kilometer di sebelah timurlaut Baquba, tambah sumber tersebut.
Irak menghadapi kerusuhan terburuknya dalam beberapa tahun belakangan. Menurut Misi Bantuan PBB untuk Irak, sebanyak 8.868 orang Irak --termasuk 7.818 warga sipil dan personel polisi sipil-- tewas pada 2013, jumlah korban jiwa paling banyak selama bertahun-tahun.