Ahad 06 Apr 2014 12:10 WIB

Pria Ditemukan Tewas di Terminal Bekasi

Rep: c66/ Red: Indira Rezkisari
Police Line
Foto: [ist]
Police Line

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Seorang pria ditemukan tewas mengenaskan di Terminal Kota Bekasi pada Ahad (6/4) dini hari. Korban ditemukan dalam keadaan dada yang tertusuk. Hingga kini, keberadaan pelaku pembunuhan masih buron.

Pembunuhan ini diduga diawali dengan keributan terlebih dahulu. Korban yang bernama Murtani (28) yang pekerjaaan sehari-harinya adalah timer Bus Sari Indah diduga terlibat pertengkaran karena masalah perebutan wilayah pekerjaaan. Pelaku yang tidak terima kemudian diduga menganiaya korban dan menikam dada Murtani dengan obeng.

"Kami masih mendalami motif kasus ini," ujar AKP Siswo, Humas Polresta Kota Bekasi pada Ahad (6/4). Sebelumnya, pihak Polresta Kota Bekasi bersama-sama dengan Polsek Bekasi Timur telah memeriksa sejumlah saksi yang berasal dari awak Bus PO Ranau Indah dan warga sekitar yang berada di lokasi saat itu.

Namun, awak bus serta warga sekitar mengaku tidak mengetahui pertengkaran yang terjadi antara korban dan pelaku, mereka menemukan Murtani sudah dalam keadaan tergeletak bersimbah darah di dekat pangkalan Bus Ranau Indah.

"Saya tidak lihat sama denger apa-apa, tidak lihat tahu-tahu sudah ribut lihat korban tergeletak," ujar Liana (42), salah seorang pemilik kios makanan ringan di Terminal Bekasi. Pada malam sebelum kejadian, Sabtu (5/4) ia masih berada di warungnya yang berada tidak jauh dari lokasi ditemukannya korban. Ia baru menyadari ada pembunuhan setelah orang-orang di terminal berdatangan melihat korban yang sudah dalam kondisi mengenaskan.

Hingga saat ini, pihak Polresta Kota Bekasi dan Polsek Bekasi Timur telah mendapatkan gambaran mengenai identitas pelaku. Pihak kepolisian saat ini tengah melakukan pengejaran kepada orang yang diduga pelaku. "Sudah kami ketahui identitas tersangka, sedang kami cari keberadaan pelaku," ujar AKP Siswo.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement