REPUBLIKA.CO.ID, BAMAKO -- Kurang dari enam bulan memimpin, Perdana Menteri Mali Oumar Tatam Ly dan seluruh pemerintahannya mengundurkan diri.
Informasi tersebut dikeluarkan presiden melalui pernyataannya di televisi milik pemerintah. Tidak ada penjelasan lebih lanjut mengenai hal itu.
Ly mengajukan pengunduran diri dan seluruh pemerintahannya kepada Presiden Ibrahim Boubacar Keita, Sabtu (5/4). Istana mengatakan Menteri Perencanaan Kota Moussa Mara akan menjadi perdana menteri baru.
"Presiden telah mengakhiri tugas Oumar Tatam Ly setelah menerima pengunduran dirinya," kata pernyataan itu, seperti dilansir Al Jazeera, Ahad (6/4).
Keita terpilih pada Agustus tahun lalu. Dalam kampanyenya ia fokus pada penegakan hukum, ketertiban dan mengakhiri korupsi di kantor publik.
Keita terpilih dalam pemilihan presiden pertama sejak 2007. Donor internasional menggelontorkan bantuan empat miliar dolar AS atas terpilihnya Keita setelah kudeta.
Dia menunjuk Ly, seorang ekonom terkemuka sebagai perdana menteri pada September 2013. Mali jatuh ke dalam kekacauan pada awal 2012 setelah pemberontakan Tuareg, yang diikuti kudeta militer.