REPUBLIKA.CO.ID, AMMAN -- Sekitar 20 orang polisi Yordania dan tiga pengungsi Suriah mengalami luka-luka akibat bentrok yang terjadi di kampung pengungsian di utara, Sabtu, dan polisi menyemprotkan gas airmata pada para pembuat keributan, kata petugas keamanan.
Saksi mata mengatakan bahwa seorang perempuan pengungsi dari Suriah terbunuh dalam kerusuhan tersebut, namun berita itu dibantah dalam pernyataan direktorat keamanan umum.
"Puluhan orang pengungsi Suriah di tempat pengungsian Zaatari melakukan kerusuhan setelah polisi menahan sekelompok orang penghuni gelap di tempat pengungsian itu," demikian pernyataan dari pihak berwenang.
" 22 polisi cedera dalam bentrok tersebut. Para perusuh membakar enam tenda dan dua mobil karavan serta berusaha menyerang pos polisi."
Dalam pernyataan itu disebutkan terdapat tiga orang pengungsi yang cedera.
Zaatari menampung sekitar 100.000 orang pengungsi.
"Seorang perempuan terbunuh," kata saksi mata kepada AFP tanpa memberi penjelasan lebih lanjut.
Namun juru bicara polisi membantah kabar tersebut dan bersikukuh bahwa tidak ada korban meninggal dalam peristiwa tersebut.
Sejak dibuka dua tahun lalu, perkampungan pengungsi Zaatari sering dilanda protes, terutama mengenai keadaan hidup yang buruk.
Yordania menjadi tempat tinggal bagi 500.000 orang lebih pengungsi Suriah.