Ahad 06 Apr 2014 18:10 WIB

KA Siliwangi Sukabumi-Cianjur Cuma Diisi Dua Penumpang

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Hazliansyah
Kereta api
Foto: Wahyu Putro/Antara
Kereta api

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI --  Animo warga untuk menggunakan kereta api Siliwangi jurusan Sukabumi-Cianjur masih minim. Hal ini terlihat dari sedikitnya jumlah penumpang yang menggunakan sarana transportasi itu. 

KA Siliwangi jurusan Sukabumi-Cianjur dibuka kembali jalurnya sejak 8 Februari 2014 lalu. Lintasan tersebut sudah sejak lama tidak beroperasi. "Sejak awal diluncurkan, minat warga untuk naik kereta ke Cianjur masih kurang," ujar Kepala Stasiun Sukabumi, Heru Salam, kepada Republika, Ahad (6/4). 

Dicontohkan dia, pada awal April ini saja jumlah penumpang dari Sukabumi ke Cianjur pada satu kali pemberangkatan hanya dua orang. Kondisi serupa juga terjadi dari arah Cianjur ke Sukabumi. Padahal, kapasitas KA Siliwangi yang terdiri atas tiga gerbong kereta kelas ekonomi AC dan dua gerbong kelas eksekutif mencapai sekitar 500 penumpang. 

Minimnya penumpang, kata Heru, menyebabkan PT KAI pada dua hari terakhir menghentikan operasional. Alasannya, gerbong KA Siliwangi dialihkan untuk mengganti KA Malabar yang mengalami kecelakaan di Tasikmalaya. "Hal ini tidak mengganggu karena penumpang KA Silwangi hanya dua orang," imbuh dia. 

Kereta itu melintasi sembilan stasiun yakni Stasiun Sukabumi, Stasiun Ranji, Stasiun Gandasoli, Stasiun Cireungas, Stasiun Lampegan, Stasiun Sindang, Stasiun Cilaku, dan Stasiun Cianjur. 

Untuk menaikkan animo warga sambung Heru, PT KAI berupaya melakukan sejumlah upaya sosialisasi dan promosi kepada masyarakat. Harapannya, ke depan jumlah penumpang yang menggunakan kereta ke Cianjur makin naik dibandingkan kondisi saat ini. 

Heru memprediksi, kenaikan jumlah penumpang akan terjadi bila rute kereta ditambah hingga ke Bandung. 

Sebelumnya, PT KAI memang merencanakan rute kereta Sukabumi-Cianjur akan diteruskan hingga ke Bandung. 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement