Senin 07 Apr 2014 09:47 WIB

Mundur Karena Tolak Gay, Bos Mozilla Akui Didukung Indonesia

CEO Mozilla Brendan Eich
Foto: AP
CEO Mozilla Brendan Eich

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Brendan Eich pada Kamis pekan lalu mengundurkan diri dari jabatan CEO Mozilla akibat tekanan kelompok pendukung pernikahan gay. Dia ditekan karena pernah menyumbang uang untuk kampanye rancangan undang-undang menolak pernikahan sejenis.

Dia menyebut Indonesia dalam wawancara dengan Cnet, dua hari sebelum pengunduran dirinya. Dia hanya sempat 10 hari menjadi CEO Mozilla kemudian mengundurkan diri.

Eich yang dalam wawancara itu masih menjabat CEO, mengatakan bahwa Mozilla sangat inklusif, tidak hanya bagi pendukung pernikahan sejenis, tapi juga bagi orang seperti dirinya dan para penentang pernikahan gay di Indonesia, yang merupakan bagian dari keberadaan Mozilla.

"Kami punya komunitas (Mozilla) yang kuat di Indonesia. Kami mengembangkan Firefox OS ke pasar di Indonesia. Di sana, orang punya pendapat berseberangan atas hal ini (pernikahan sejenis)."

"Mereka (komunitas Mozilla di Indonesia) tidak membawa-bawa hal tersebut ketika bekerja dengan komunitas Mozilla. Saya bertemu dengan banyak dari mereka saat Mozcamp 2012 di Singapura."

"Di belahan dunia sana, mereka  tidak punya pengeras suara (untuk menyuarakan antipernikahan sejenis). Misi Mozilla dan prinsip inklusivitas kami mengharuskan suara mereka juga masuk."

Eich diwawancara Cnet perihal tekanan terhadap dirinya yang pada 2008 menyumbang 1.000 dolar untuk kampanye rancangan peraturan yang menentang pernikahan gay. Sumbangan itu terungkap tahun 2012 dalam dokumen publik dan sejak itu dia jadi sasaran para pendukung pernikahan gay.

Cnet menulis lebih dari 70 ribu orang telah menandatangani petisi meminta Eich mundur dari CEO Mozilla jika dia masih tidak mendukung pernikahan sejenis.

Atas pertanyaan "apakah eksekutif boleh dinilai berdasarkan keyakinan politiknya?", Eich menjawab :

"Bagi Mozilla, ini hal yang problematik karena prinsip kami adalah inklusivitas, komunitas di Indonesia mendukung saya namun mereka tidak punya pengeras suara."

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement