REPUBLIKA.CO.ID, AUSTRALIA -- Pemberantasan korupsi di China rupanya berpengaruh pada penjualan minuman anggur,termasuk yang diimpor dari Australia. Perjamuan dengan minuman anggur impor yang dianggap barang mewah, ternyata sering dikaitkan dengan perilaku korupsi berupa pemberian hadiah.
Analis senior Rabobank, Marc Soccio, mengatakan, penjualan minuman anggur telah merosot sejak Tahun Baru China, dan banyak eksportir besar Australia di pasar China melaporkan penjualan yang menurun.
Pemerintah China berkomitmen memberantas korupsi. Dan hal ini ternyata berdampak pada penjualan minuman anggur.
"Mengingat bahwa pemerintah dan bisnis di China sangat berkaitan, dan konsumsi minuman anggur dikaitkan dengan perjamuan dan pemberiah hadiah di kalangan bisnis dan pejabat pemerintah," jelas Soccio, baru-baru ini.
"Sehingga kebijakan pemberantasan korupsi itu mendatangkan dampak yang sangat besar bagi penjualan minuman anggur," tambahnya.
Minuman anggur impor dan kaitannya dengan status dan kekayaan menjadi target pihak berwenang pemberantasan korupsi karena dianggap barang mewah.
Soccio mengatakan, minuman anggur impor dipandang sebagai produk mewah, dan meskipun sebagian besar anggur Australia tidak dianggap masuk dalam kategori yang sama dengan anggur Perancis, namun tetap saja terkena dampaknya.