REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Bandara Selaparang Mataram, Nusa Tenggara Barat, kembali beroperasi setelah vakum sejak dipindahkan ke Bandara Internasional Lombok per 1 Oktober 2011.
"Operasional Bandara Selaparang ini bukan untuk penerbangan regional, melainkan untuk sekolah penerbangan," kata Direktur Operasional Angkasa Pura I Ikhsan Sayuti di Mataram, Senin.
Saat menyampaikan sambutan dalam acara dimulainya operasional Bandara Selaparang, Ikhsan mengatakan kegiatan operasional Bandara Selaparang ini tidak akan mengganggu aktivitas di BIL.
Aktivitas di Bandara Selaparang khusus untuk pendidikan dan pelatihan pilot karena pertumbuhan penumpang di BIL saat ini mencapai 14 persen, artinya dunia penerbangan membutuhkan pilot, pramugari maupun pramugara, berbagai tenaga teknisi serta jasa penerbangan.
"Sehingga menjadi peluang di Bandara Selaparang yang ke depan bisa menjadi pusat akademi aviasi," katanya.
Menurutnya, saat ini jumlah taruna/taruni yang sedang belajar di "Lombok Istitute of Flaying Technologi" (LIFT) sebanyak 50 orang, dengan lama pendidikan sekitar 1,5 tahun.
"Selain LIFT, taruna dari "Bali Internasional Flight Academy" (BIFA) sekitar 100 taruna juga ikut belajar di Bandara Selaparang," katanya.
Sementara Wali Kota Mataram H Ahyar Abduh usai menyaksikan pelepasan pesawat latihan yang dibawa langsung oleh para pilot-pilot handal milik LIFT dan BIFA, memberikan apresiasi kepada pihak Angkasa Pura karena sudah memanfaatkan kembali aset yang begitu besar yakni mencapai sekitar 68 hektare.
Dengan sekolah penerbangan ini, tentu semakin mendorong pertumbuhan ekonomi Kota Mataram. Selain itu sekolah penerbangan ini akan menjadi ikon membanggakan bagi Kota Mataram, karena di Kota Mataram terdapat sekolah pilot.
Ia mengatakan, pembukaan sekolah pilot di Kota Mataram juga sejalan dengan program unggulan Kota Mataram yakni peningkatan sumber daya manusia (SDM).
"Oleh karena itu Pemerintah Kota Mataram akan memberikan dukungan terhadap berbagai kegiatan pendidikan yang dilaksanakan Angkasa Pura selama itu sesuai dengan aturan yang berlaku," katanya.
Wali Kota yakin sekolah penerbangan ini akan mencetak pilot-pilot andal bahkan akan melahirkan pilot-pilot putra daerah, karena dengan sekolah penerbangan di Kota Mataram tentu tidak sedikit putra daerah yang tertarik untuk sekolah di sini.