Senin 07 Apr 2014 17:35 WIB

Teknik Ini Permudah Mualaf Baca Alquran

Rep: Fian Firatmaja/ Red: Agung Sasongko
Seorang warga Tionghoa menahbiskan diri menjadi mualaf di Masjid Lautze, Jakarta Pusat.  (ilustrasi).
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Seorang warga Tionghoa menahbiskan diri menjadi mualaf di Masjid Lautze, Jakarta Pusat. (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kemampuan membaca dan mengkaji Alquran mutlak harus dikuasai para mualaf. Kemampuan itu harus dipupuk secara perlahan dan bertahap dengan harapan hasilnya menjadi maksimal.

Ustaz Achmad Farid Hasan mengungkap kesulitan dalam membaca  Alquran bagi para mualaf biasanya karena mereka merasa sulit mengerti huruf Hijaiyah. Akan tetapi melalui teknik tertentu semisal metode Islami--metode yang dirumuskan Ustad Achmad, seseorang yang belum bisa sama sekali membaca Alquran akan menjadi bisa dalam waktu 30 menit.

"Kunci baca Alquran ada tiga. Pertama mengusai huruf, kedua tanda baca dan ketiga tajwid. Mengusai huruf, tanda baca hanya perlu setengah jam," ucapnya kepada ROL. Senin (7/4).

Melalui metode ini, Ustaz Achmad mempermudah bagi mereka yang belum mengerti sama sekali tulisan hijaiyah dengan menggantinya kedalam huruf latin. Ia mencotohkan seperti huruf alif dipanggil huruf depannya saja menjadi huruf a. Sama juga seperti huruf ba, dal dan syin diubah menjadi b, d dan s.

"Huruf itu jangan sampai dipanggil nama lengkapnya, dipanggil nama depannya saja. Itu yang membuatnya menjadi mudah," terangnya.

Buat mualaf atau pemula, lanjutnya, dalam metode ini disarankan tidak membaca dengan lengkap. Alasanya akan menyulitkan ketika dilafalkan. Banyak kejadian orang sulit membaca Alquran karena sulit membacanya, karena merasa sulit lalu mereka mengurungkan niat untk membaca Alquran

"Dari 30 huruf hijaiyah itu, semua ada ciri-cirinya. Kalau orang sudah tau ciri-cirinya masing-masing itu akan gampang diingat dan kuat," jelasnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement