REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Menjelang pencoblosan dalam pemilu legislatif, ratusan anggota Kepolisian Resort (Polres) Indramayu, Jawa Barat, mulai diterjunkan ke tempat-tempat pemungutan suara (TPS). Para petugas pun siaga mengantisipasi kemungkinan terjadinya kerawanan selama masa pemilu.
Pergeseran anggota ke TPS itu dilakukan melalui Apel Pergeseran Pasukan (Serpas) pengamanan Pemilihan Umum Legislatif (Pileg) pada Tahapan Pencoblosan, Senin (7/4). Apel dilaksanakan di halaman Mapolres Indramayu dan dipimpin langsung Kapolres Indramayu, AKBP Wahyu Bintono Hari Bawono.
"Setiap anggota berkewajiban melaksanakan pengamanan di setiap tahapan pemilu, terutama tahapan pemungutan suara,’’ ujar Wahyu.
Wahyu mengungkapkan, pengamanan yang dilakukan jajarannya telah dilakukan sejak masa kampanye pada 16 Maret 2014. Pihaknya pun bersiap mengamankan jalannya pencoblosan maupun proses penghitungan suara.
Wahyu menyebutkan, anggota yang dikerahkan untuk mengamankan jalannya pencoblosan sebanyak 792 anggota. Mereka disebar ke 3.749 TPS yang ada di 31 kecamatan di Kabupaten Indramayu.
Wahyu menambahkan, sejumlah TPS yang rawan mobilisasi massa, menjadi perhatian jajarannya. Karena itu, sebelum diberangkatkan, para anggota akan mendapatkan arahan tentang tugas dan wewenang ketika melaksanakan pengamanan. "Anggota polisi diwajibkan untuk terus berkoordinasi selama pemilu berlangsung,’’ tegas Wahyu.
Wahyu menilai, kerawanan akan terjadi apabila ada pihak tertentu yang ingin mengacaukan pelaksanaan pemilu 2014. Seperti misalnya sabotase dan provokasi, yang dengan sengaja disebarkan melalui isu-isu yang menyesatkan.
"Isu-isu seperti itu jangan dibiarkan berkobar. Masyarakat juga harus proaktif untuk mengantisipasinya,’’ kata Wahyu.